Bulan November 2022, Indonesia akan melaksanakan agenda besar Presidensi G-20 Indonesia. Salah satu pembahasan penting dalam agenda besar G-20 Indonesia ialah pelestarian lingkungan. Sanitasi air menjadi salah satu hal pelestarian lingkungan yang sangat penting dilakukan saat ini.
Program sanitasi air merupakan menjaga kelestarian air bersih di alam dari pencemaran lingkungan. Menciptakan kualitas air yang baik, tentu akan berdampak positif bagi hidup manusia. Dengan begitu, akan membuat setiap orang tumbuh kembang menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul.
SDM menjadi faktor penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Berhasilnya program sanitasi air, tentu akan berpengaruh positif terhadap kondisi perekonomian. Ada setidaknya lima upaya dalam menciptakan program sanitasi air yang baik.
1. Menjaga kelestarian air di alam dari ancaman limbah industri
ilustrasi limbah industri di sungai (pexels.com/Kelly L)
Adanya sebuah pabrik merupakan hal yang positif bagi perkembangan industri. Namun, limbah yang dihasilkan juga harus dipertimbangkan demi menghindari pencemaran lingkungan.
Umumnya, limbah pabrik akan dibuang ke sungai dengan harapan akan hilang terurai bersama aliran air. Jika terjadi, tentu akan berisiko buruk bagi masyarakat yang memanfaatkan air sungai atau pun biota sungai.
Cara terbaik ialah mengolah terlebih dahulu limbah industri yang ada, agar tidak terlalu berbahaya setelah dibuang. Pemerintah juga berperan penting dalam mengawasi suatu pabrik agar tidak melanggar aturan. Sanksi tegas harus diberikan kepada siapa yang melanggar demi kebaikan bersama.
2. Tidak membuang sampah di sungai dan saluran air
potret sungai tercemar sampah (pexels.com/Yogendra Singh)
Membuang sampah sembarangan adalah kegiatan yang masih sering disepelekan banyak orang. Sesuai pembahasan kali ini, membuang sampah di sungai dan di saluran air, harus benar-benar dilarang.
Tindakan tersebut sangat berisiko mengakibatkan pencemaran lingkungan dan bencana banjir. Banjir sangat merugikan bagi banyak orang. Begitu juga dengan pencemaran sampah di sungai, tentu akan merusak kualitas air yang ada.
Kualitas air yang rendah akan berisiko buruk jika dimanfaatkan oleh manusia. Bahkan, ekosistem mahluk hidup di sungai pun juga akan terancam rusak habitatnya jika hal tersebut terjadi.
3. Pembuatan sirkulasi pembuangan air limbah rumah tangga dengan benar
LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH
potret air limbah washtafel (pexels.com/Burst)
Air limbah rumah tangga adalah air hasil dari penggunaan air bersih untuk kepentingan hidup manusia. Adapun yang termasuk dalam air limbah rumah tangga, yakni air WC, air kamar mandi, air washtafel, dan air dapur.
Bagi rumah yang memanfaatkan sumur untuk keperluan sehari-hari, pembuatan saluran pembuangan limbah tentu harus diperhatikan. Air limbah WC akan dibuang di tangki septic tank, sedangkan air limbah lainnya dibuang melalui pipa saluran air pembuangan.
Jarak ideal dalam pembuatan tangki septic tank dari jarak sumur ialah sepuluh meter minimal. Sedangkan jarak ideal untuk pembuatan saluran pipa air limbah kamar mandi dan air dapur, kurang lebih jarak lima meter. Dilakukannya upaya tersebut, demi menjaga air sumur bersih tidak terkontaminasi oleh resapan air limbah rumah tangga.
4. Membuat resapan air biopori yang memadai
potret lubang resapan air biopori (masfikr.com)
Pembangunan suatu infrastruktur memang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Namun, dampak dari adanya pembangunan tersebut juga tak kalah penting untuk dipertimbangkan.
Terutama infrastruktur mengenai akses jalan, tentu sangat terkait dengan kepentingan sanitasi air. Pembenahan akses jalan biasanya dilakukan dengan penutupan tanah oleh aspal atau cor beton agar lebih mudah dilewati.
Pembangunan akses jalan tersebut berisiko buruk jika tidak dipertimbangkan dengan baik. Resapan air dalam tanah akan terhambat jika tidak disertai dengan adanya sebuah solusi. Solusi harus dibuat dengan cara membuat sumur resapan air biopori di bawah tanah. Selain itu, pembuatan saluran air selokan yang memadai juga sangat perlu dilakukan.
5. Melakukan penghijauan dengan menanam pohon untuk kelestarian air di alam
ilustrasi menanam pohon (pexels.com/Thirdman)
Selain empat upaya diatas, menanam bibit pohon juga sangat penting dilakukan demi menciptakan sanitasi air yang baik. Hal tersebut penting dilakukan karena banyak pengalihan fungsi lahan hijau menjadi tempat pemukiman saat ini.
Menanam pohon sangat bermanfaat dalam menahan dan meresap air pada saat turunnya air hujan. Dengan begitu, kualitas air bersih di bawah tanah akan terjaga kelestariannya. Sehingga, akan menunjang kehidupan masyarakat bagi yang memanfaatkannya melalui air sumur.
Kelima upaya di atas menjadi faktor penting untuk mensukseskan agenda KTT G-20 Indonesia dalam hal pelestarian lingkungan (sanitasi air). Hal ini juga menjadi kepentingan bersama untuk Recover Together, Recover Stronger menghadapi tantangan ke depan yang ada.
Sumber : https://www.idntimes.com/opinion/politic/rizkilutfi/menciptakan-sanitasi-air-c1c2?page=all