Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengingatkan stakeholder pemerintahan terkait pentingnya Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Sebab, sarana dasar ini berkaitan dengan aspek kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Khususnya dalam memerangi stunting akibat minimnya ketersediaan air bersih dan sanitasi.
Berdasarkan data mulai 2008-2021, Program Pamsimas telah menyasar 33 provinsi, 408 kabupaten/kota, dan 36.054 desa. Dengan jumlah penerima manfaat 23,57 juta jiwa se Indonesia.
“Tolong kepala daerah dan pengelola kalau ada Pamsimas yang tidak berfungsi laporkan. Karena kami sekarang fokus pada program Optimalisasi Pemeliharaan Operasi dan Rehabilitasi (OPOR),” kata Basuki dalam Rakornas Program Pamsimas III Tahun 2021 secara virtual, Kamis (25/11/2021).
Menurut dia, Kementerian PUPR dalam tiga tahun ke depan akan sangat selektif perihal pembangunan infrastruktur baru. Kecuali jika ada perintah dari Presiden.
“Tapi kalau tidak perintah Presiden, kami kebanyakan OPOR-nya itu, memanfaatkan apa yang sudah kita bangun. Jadi pembangunan selama ini tetap bisa bermanfaat,” ujarnya.Artikel Kompas.id
Menyikapi Kelebihan Pasokan Ruang Perkantoran
Sehingga, seluruh pihak patut untuk selalu memeriksa keberlanjutan Pamsimas. Kalaupun tidak beroperasi maksimal, segera dilakukan perbaikan.
“Itu angkanya (data) besar-besar saya khawatir, sudah di cek belum itu keberlanjutannya, sudah berapa persen yang sudah tidak bermanfaat, jangan disembunyikan angka-angka begitu, justru diperbaiki,” tuturnya.
Program Pamsimas prinsipnya menciptakan dan menyediakan sarana untuk daerah-daerah yang tidak memiliki air serta sanitasi. Bukan sebaliknya di daerah yang sudah memiliki air justru dibangun Pamsimas.
Sebab, di daerah yang airnya melimpah, masyarakat sudah bisa menyalurkan sendiri ke rumah masing-masing. Sehingga tidak memerlukan adanya pembangunan dari Pemerintah.
Leave a Reply