Hingga saat ini, korban dari dua bencana alam yaitu tsunami di Mentawai dan letusan Gunung Merapi, masih dalam tahap evakuasi. Jika proses evakuasi selesai, pemerintah akan segera memperbaiki program sanitasi.
“Untuk dua lokasi bencana ini, pasca selesai proses evakuasi kita segera melakukan sanitasi dan penyediaan air bersih,” ujar Direktur Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Wilfried H Purba, saat jumpapers di Kemenkes, Jl Rasuna Said Kuningan, Jakarta, Jumat (29/10/2010).
Kondisi pasca bencanan, menurut Wilfried sangat rentan terhadap penyakit menular. Maka itu penyedian air sangat diutamakan.
“Penyedian air bersih dan sanitasi merupakan faktor resiko dominan kemungkinan terjadinya penyakit menular di tempat pengungsian,” kata dia.
Setelah tahapan sanitasi, hal lain yang perlu diperhatikan adalah persedian pangan dan gizi.
“Makanan juga harus prioritas, kondisi lingkungan, dan makanan yang bergizi jadi faktor utama agar terhindar dari penyakit,” jelasnya.
Kondisi pengungsian yang padat memang mau tidak mau pasti akan mendatangkan kondisi yang tidak baik untuk tubuh para pengungsi. Maka itu dia berharap, kerja sama pengungsi maupun tim relawan agar selalu menjaga kebersiahan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, vektor (serangga) akan mudah hidup di tempat seperti itu.
“Kita akan kerjasama lintas sektor dalam pengadaan bahan dan alat untuk pengamanan sampah, agar vektor tidak berkembang, yang bisa menyebabkan penyakit untuk pengungsi. Penyemprotan insektisida secara berkala juga, sampai waktu yang tidak bisa dipastikan,” jelas pria berkacamata ini.
Adapun logistik yang dibutuhkan saat sanitasi darurat ini lanjut Wilfried adalah, Kaporit, Pac (penhernih air cepat), Aquatab, Insektisida, Water test kit, Sanitarian Kit, alat fogging, dan kantongan sampah.
Leave a Reply