Masyarakat Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat mulai mengeluhkan sanitasi dan sumber air bersih pasca gempa dengan kekuatan magnitudo 6,1 SR, Jumat (25/3/2022) silam.
Apalagi masyarakat di Nagari Kajai yang menjadi daerah terparah akibat gempa. Keberadaan sanitasi dan sumbar air di nagari ini sangat butuh perhatian.
Pantauan Haluan Padang di Nagari Kajai, sebagian besar rumah yang terbuat dari beton ambruk dan rusak parah, sehingga tidak layak ditempati.
Kerusakan itu membuat sanitasi dan sumber air bersih warga menjadi terganggu. Warga terpaksa MCK seadanya secara bersama-sama. Kondisi ini dikhwatirkan akan menimbulkan permasalahan kesehatan baru, salah satunya penyakit kulit, diare hingga stanting.
Seorang warga, Sumiarti (55) mengatakan wc, kamar mandi dan sumber air bersih masyarakat di Nagari Kajai rusak akibat gempa. Beberapa hari belakangan, saat ini warga sangat mengharapkan bantuan perbaikan sanitasi dan air bersih dari pemerintah.
“Pasca gempa, kami sekeluarga menumpang untuk melakukan MCK di rumah keluarga atau tetangga yang masih bisa digunakan,” ujar, saat berdiskusi dengan sejumlah mahasiswa dari Jurusan Promosi Kesehatan Poltekes Kemenkes Padang.
Sumiarti mengaku, tidak memiliki pilihan lain meski memahami resiko yang akan ditimbulkan. Apabila kegiatan tersebut dilakukan dalam jangka waktu cukup lama.
Sumber : https://padang.harianhaluan.com/reportase/pr-1062911215/jeritan-korban-gempa-pasaman-barat-sanitasi-dan-sumber-air-bersih-butuh-perhatian
Leave a Reply