Jakarta, IDN Times – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah akan menggelontorkan dana hingga Rp404 triliun dalam memperbaiki masalah sanitasi air minum di Indonesia.
“Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk menciptakan pendanaan yang inovatif, efektif, dan efisien, termasuk mengoptimalkan sumber sumber pendanaan yang ada,” kata Suharso dalam acara Konferensi Sanitasi dan Air Mineral Nasional 2019 di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (2/12).
Dalam konferensi tersebut, Suharso juga menyinggung ada sejumlah permasalahan serta solusi sanitasi dan air minum di Indonesia.
1. Masalah sanitasi di Indonesia
IDN Times/Istimewa
Suharso mengatakan lembaga atau penyedia layanan air bersih dan limbah domestik masih kurang secara tata kelola. Kedua, ia menilai pembangunan infrastruktur sanitasi dan air minum belum direncanakan dengan baik.
“Seringkali infrastruktur sanitasi dan air minum yang dibangun tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah,” katanya.
Suharso juga menggarisbawahi kurangnya kesadaran masyarakat akan sanitasi dan air minum yang layak. Hal itu dinilai berpengaruh pada perilaku hidup sehat masyarakat.
2. Perbaikan mutu sanitasi di Indonesia
Pexels.com/Pixabay
Untuk perbaikan mutu sanitasi dan air minum, pemerintah menargetkan pembangunan baru dan pengembangan layanan sistem pengelolaan air limbah domestik, baik terpusat maupun setempat. Target lainnya, pembangunan 10 juta sambungan ke rumah tangga.
Tak hanya itu, pemerintah juga menargetkan peningkatan kapasitas institusi penyedia layanan, seperti penyehatan PDAM dan perusahan daerah pengelolaan air limbah. Untuk itu, perlu penyusunan regulasi dan kerangka kebijakan terkait sanitasi dan air minum.
“Ini melalui perilaku hidup bersih dan sehat, pengembangan lebih lanjut pendanaan kreatif melalui KPBU, hibah berbasis kinerja, penjaminan pendanaan PDAM dan subsidi bunga, serta mikrokredit,” ujar Suharso.
3. Rencana 4 tahun pemerintah bereskan masalah sanitasi
Menteri Bappenas Suharso di Konferensi Sanitasi dan Air Mineral Nasional 2019 (IDN Times/Shemi)
Dalam rancangan RPJMN 2020-2024, pemerintah akan fokus untuk meningkatkan target akses sanitasi dan air minum yang aman dan berkelanjutan, yaitu 90 persen akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya akses aman sebesar 20 persen, dan praktek BABS mencapai nol persen.
Sumber : https://www.idntimes.com/business/economy/helmi/bappenas-butuh-dana-rp404-triliun-untuk-perbaikan-sanitasi-indonesia/3
Leave a Reply