Sebanyak 200 orang mengikuti workshop mengenai program air, sanitasi dan kebersihan perkotaan Indonesia di Hotel Bumi Surabaya, Rabu (2/3/2016). Para peserta itu berasal dari pemerintahan dan kedinasan, sanitarian dari 12 wilayah di Jawa Timur.
Lutz Kleeberg, penanggungjawab Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) menjelaskan satu dampak air limbah domestik yang tidak dikelola. “Sebanyak 75 persen badan-badan air sungai dan air tanah di Indonesia tercemar air limbah domestik yang tidak dikelola,” papar pria asal Jerman itu.
Ia menambahkan, sanitasi yang baik adalah hak asasi manusia dan bagian dari “modern civil society”. IUWASH berupaya membantu Pemerintah Indonesia meraih kemajuan untuk mencapai target Millenium Development Goals. Satu di antaranya melalui perluasan akses terhadap air bersih dan layanan sanitasi yang aman pada 2015.
Sejak 2011, IUWASH sudah memberi dampingan di 12 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur, meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Jombang, Probolinggo, Malang dan Batu. Lutz memberikan contoh sistem yang baik telah dilakukan Kabupaten Gresik dan ia berharap kegiatan tersebut segera diikuti wilayah lain.
“Para sanitarian harus mampu merubah perilaku tiap-tiap individu, sehingga mereka banyak terbantu dalam merencanakan sistem sanitasi yang baik,” katanya.
Leave a Reply