Petugas Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Mimika mengikuti pelatihan penggunaan sanitarian KIT bagi pengelolaan Kesehatan Lingkungan (Kesling) dan Review Pengembangan di Kabupaten Mimika yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika di Hotel Grand Tembaga, Kamis (14/1).
Pelatihan itu diikuti oleh 13 utusan dari 13 puskesmas seerta Dinkes. Setiap puskesmas mengutus satu orang wakilnya juga dari Dinas Kesehatan. Kegiatan ini selama dua hari. Pematerinya dari penyedia peralatan di Jakarta.
DWI Crisdiyantoko, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan menjelaskan, pelatihan penggunaan sanitarian KIT bagi petugas sanitasi puskesmas dan Dinkes, terutama untuk meningkatkan keterampilan dalam penggunaan alat sanitarian KIT.
Sanitarian KIT itu adalah alat uji kualitas sanitasi lingkungan, mulai dari kualitas air, makanan dan uji kepadatan lalat sebagai penyebar penyakit.
“Jadi sanitarian ini digunakan untuk petugas sanitasi puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam menunjang kegiatan pengawasan di lapangan, alat sanitarian KIT itu terdiri dari kualitas air, kualitas pangan dan kualitas udara,” jelasnya.
Menurutnya, fungsi utama sanitarian KIT untuk membantu masyarakat terhindar dari penyakit yang berada di lingkungan sekitar.
Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petugas sanitarian puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Sementara Hanna Pokkombong, Pj. Sanitasi/ Kesehatan Lingkungan Puskesmas Mapurujaya mengungkapkan untuk wilayah kerja Puskesmas Mapurujaya sudah baik, artinya masyarakat sudah sadar apa itu pola hidup bersih dan sehat.
Hal ini bisa dilihat masyarakat asli lebih menerapkan kebersihan di lingkungan rumah, cara mengolah sampah dengan sebagian ada yang mengubur maupun membakar dibandingkan masyarakat pendatang kesadaran untuk menjaga kebersihan masih rendah. Karena mereka selalu membuang sampah sembarangan.
“Karena kami sering menemukan pada saat turun di lapangan, tetapi semua harus kembali ke kesadaran diri masing-masing. Kami pun sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar, tetapi hanya ada beberapa yang bisa berubah, yang lain masih tetap dengan pendiriannya,” jelasnya.
Ia menambahkan saat petugas turun beberapa masyarakat ada yang mengatakan apakah bisa bangun jamban dan got.
“Kami turunpun non subsidi. Itupun pada saat program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari masyarakat dan untuk masyarakat sendiri,” katanya.
Pemerintah lanjutnya, melakukan program seperti itu supaya masyarakat merasakan pemenuhan kebutuhan sanitasi ada. Akan tetapi sampai sejauh ini walaupun program sudah berjalan dan dimonitoring tetap sama.
Bangun kesadaran warga di wilayah kerja Puskesmas Mapurujaya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh lebih lagi pendekatan kepada masyarakat agar wawasannya lebih terbuka.
“Kami mengharapkan pada tahun 2021 yang baru ini kita semua menyadari tentang apa itu kebersihan baik dari rumah maupun di lingkungan kita,” katanya.
Sumber : https://timikaexpres.com/index.php/2021/01/15/petugas-puskesmas-dinkes-ikut-pelatihan-penggunaan-sanitarian-kit/
Leave a Reply