Sebuah seri artikel yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (Amerika Serikat) mengenai penyakit wilayah tropis yang sering terabaikan berjudul Project Zero yang digagas oleh huffingtonpost.com. Di situs mereka, berisi 30 artikel mengenai masalah-masalah kesehatan di negara tropis yang setidaknya menjangkit lebih dari 1 miliar penduduk dunia namun hanya diketahui oleh segelintir orang. Kebanyakan dari artikel ini, membahas penyakit yang berhubungan dengan nyamuk, cacing, unggas dan juga penyakit seksual menular. Saya menyimpulkan beberapa faktor kunci dari penyakit-penyakit ini, dan salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah sanitasi. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang beriklim tropis dengan penduduk paling padat di dunia, pada tahun 2013 ‘dianugerahi’ gelar negara dengan sanitasi buruk kedua di dunia, setelah India. Data terbaru dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengungkapkan sebanyak 97 juta atau 37% dari penduduk Indonesia hingga saat ini belum memiliki akses terhadap air minum yang layak, 120 juta atau 47% penduduk belum memiliki akses terhadap sanitasi yang layak, dan 51 juta penduduk masih melakukan praktek buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut, atau di permukaan tanah.
Seperti kita ketahui, BAB sembarangan adalah salah satu penyebab utama diare, yang menyebabkan kematian lebih dari 750.000 anak di bawah usia lima tahun setiap tahun di dunia, dan 136.000-190.000 di Indonesia. Jelas ada kaitan erat antara air bersih dan buang air besar sembarangan (BABS). Praktek BABS ini dilakukan di sungai dan laut yang mengaliri perairan Indonesia, yang belum memiliki fasilitas teknologi yang merata di seluruh wilayahnya. Kota-kota besar telah memiliki sistem filter air yang memadai melalui PDAM, namun lebih banyak kota kecil dan desa yang tidak memiliki akses terhadap ‘kemewahan’ ini, menyebabkan penduduk hanya menggunakan air yang secara langsung diambil dari sungai dan laut tanpa melalui proses saringan yang memadai. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai isu penting ini perlu dilakukan secara gencar. UNICEF menggandeng mitra di lapangan untuk proyek mereka yang bernama Aksi Nasional Tinju Tinja untuk kampanye menghentikan praktik BABS yang mengajak kita untuk menyebarkan fakta seputar BABS termasuk dampaknya, agar semakin banyak yang mengerti dan ikut berkontribusi melawan BABS.
Sumber : https://sejawat.co.id/article/detail/sanitasi-buruk-sebagai-pencetus-penyakit-di-negara-berkembang
Leave a Reply