Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Nugroho Tri Utomo mengemukakan, sanitasi, air minum dan kesehatan lingkungan belum dianggap sebagai isu penting dalam kampanye partai politik pada pemilu 2014, padahal persoalan tersebut sangat penting. “Isu tersebut seolah terabaikan dan belum dianggap sebagai isu penting. Mungkin tidak terlalu seksi, padahal itu sangat dibutuhkan masyarakat,” katanya dalam diskusi media “Direktur Bertemu Redaktur” di Jakarta, Kamis. Berdasarkan pemantauan dari Bappenas, untuk mendapat perhatian dari masyarakat, pada umumnya caleg lebih memfokuskan pada isu pendidikan dan kesehatan gratis. Khusus mengenai kesehatan, belum menyentuh pada persoalan mendasar dalam kehidupan, yaitu sanitasi, air minum dan kesehatan lingkungan. “Bagaimana membuat jamban yang baik dan memenuhi persyaratan kesehatan, itu sangat dibutuhkan. Juga pengolahan air minum yang baik dan persoalan penyehatan lingkungan lainnya,” katanya. Caleg perlu mengedukasi mengenai sanitasi, air minum dan kesehatan lingkungan karena hal itulah yang dihadapi dalam kehidupan sehati-hati.
“Bagaimana mengedukasi masyarakat agar buang air di jamban dan tidak sembarangan,” katanya. Kelompok Kerja (Pokja) Anir Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) beberapa hari lalu mengedarkan 120 kuisioner berisi mengenai sanitasi, air minum dan penyehatan lingkungan kepada 120 caleg di DKI Jakarta. “Tetapi yang mengembalikan hanya 28,” katanya. Sedangkan Kepala Sub Direktorat Air dan Sanitasi Dasar Kementerian Kesehatan Eko Saputro mengemukakan, saat ini jumlah penderita diare masih cukup tinggi, yaitu 214 orang per 1.000 penduduk. Penyakit diare sangat terkait dengan sanitasi, air minum dan kesehatan lingkungan. Karena itu, caleg perlu memberi solusi atas persoalan tersebut, yaitu mengedukasi masyarakat pemilih mengenai pentingnya penanganan persoalan tersebut. “Caleg perlu menjadikan sanitasi, air minum dan kesehatan lingkungan sebagai isu yang seksi karena merupakan aspek kesehatan paling penting,” katanya.
Menurut dia, tugas Kementerian Kesehatan memang menyangkut hal-hal tersebut, tetapi derajat kesehatan masyarakat akan lebih baik lagi kalau caleg dan juga menjadikannya sebagai isu kampanye. Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis pada Direktorat Pengelolaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Oloan Simatupang mengatakan, pihaknya telah banyak menjalankan program yang terkait perumahan, permukiman dan sanitasi serta penyehatan lingkungan. “Tetapi kami lebih banyak bekerja dan tidak banyak bicara,” katanya. Namun ketika terjadi banjir dan kekeringan, kata dia, Kementerian PU ikut disalahkan. “Padahal itu tanggung jawab gubernur, wali kota dan bupati,” katanya.
Sumber : https://sumbar.antaranews.com/berita/89871/sanitasi-belum-jadi-isu-kampanye-pemilu-2014