Kapuskes Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo menjamin, keamanan makanan dan pemondokan jemaah haji memenuhi syarat. Bahkan, pemerintah sampai mengirimkan tim sanitasi dan pengawasan makanan selema penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
“Kami berupaya mendekatkan jemaah haji pada pelayanan yang sifatnya tidak hanya kuratif dan rehabilitatif. Namun juga yang sifatnya preventif,” kata Liliek dalam keterangan persnya, di Madinah, Arab Saudi, Sabtu (27/5/2023).
Liliek mengungkapkan, tim sanitasi dan pengawasan makanan bertugas menginspeksi kesehatan lingkungan. Mulai dari katering sampai pemondokan jemaah haji.
“Sebagai upaya preventif atau pencegahan penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Inspeksi kesehatan lingkungan berupa pengamatan dan pemeriksaan standar suhu, udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, dan pengolahan limbah,” ucap Liliek.
Kemudian, Liliek menjelaskan, pemondokan jemaah diperiksa mulai dari segi bangunan dan fasilitas pemondokan. Seperti, pencahayaan, ventilasi, penyediaan air bersih, air limbah, dan tempat sampah, toilet, serta pengendalian vektor.
“Seluruh hotel kami periksa dengan mengambil beberapa sampel kamar jemaah. Temuan dari inspeksi akan kami laporkan kepada pimpinan penyelenggaraan haji untuk dievaluasi,” ujar Liliek.
Lanjutnya, Liliek menegaskan, pengawasan terhadap makanan yang dikonsumsi jemaah juga sangat penting diawasi. Jika penyediaan makanan tidak diperhatikan, berpotensi jemaah haji mengalami gangguan kesehatan.
“Pengawasan makanan jemaah haji, dilaksanakan untuk memastikan makanan yang didistribusikan layak dikonsumsi. Sampel makanan jemaah haji, akan dilakukan uji organoleptik yang meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna,” kata Liliek.
Sumber : https://www.rri.go.id/maluku/ibadah-haji/247238/haji-2023-kemenkes-terjunkan-tim-sanitasi-dan-pengawasan