Ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar seluruh makhluk hidup untuk keberlangsungan hidupnya. Karena itu, diperlukan sistematika penanganan persoalan air yang efektif dan berkelanjutan, agar ketersediaan air dan lahan basah dapat terus terjaga.
“Itulah mengapa, pengelolaan air secara berkelanjutan mesti kita wujudkan untuk melindungi kemanusiaan, melanjutkan pembangunan, serta menjaga kekayaan biodiversitas,” kata Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin saat membuka Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023.
Disampaikannya, masih banyak wilayah di Indonesia yang masih mengalami permasalahan pengelolaan air. Banyak masyarakat yang belum dapat menikmati air bersih yang layak dan aman meskipun penyediaan air minum yang layak merupakan amanat konstitusi.
“Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, sekitar 7 dari 10 sumber air rumah tangga tercemar limbah. Kelangkaan air bersih dan sanitasi yang layak juga kerap menyertai daerah yang tingkat kemiskinan dan ketimpangannya tinggi. Jika kondisi ini tidak segera diubah, maka yang dikorbankan adalah generasi masa depan,” ungkapnya.
Wapres pun menegaskan bahwa penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak tidak dapat ditawar. Dengan terjaminnya ketersediaan air bersih yang layak ini dalam jangka panjang, dapat mendukung terwujudnya salah satu tujuan SDGs Indonesia.
“Pencapaian akses air minum dan sanitasi sesuai target RPJMN tersebut akan mendukung percepatan tujuan ke-6 pencapaian SDGs di tahun 2030, yakni air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan bagi semua,” imbuh Wapres.
Wapres pun berharap, agar forum IWWEF 2023 hari ini dapat menjadi media untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta berkolaborasi mencari peluang pendanaan dan pengelolaan yang efektif dan efisien, untuk menjamin penyediaan air minum dan sanitasi yang layak.
“Pada ajang ini para peserta juga dapat mencontoh implementasi pembangunan dan pengelolaan akses air minum dari negara-negara yang sudah lebih baik dalam pengelolaan air bersih dan sanitasi. Pengadopsian sistem, tata kelola maupun teknologi yang relevan dengan kondisi tiap daerah, diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat,” tandasnya.
Sumber :