Camat Setu Tangerang Selatan Erwin Gemala Putra mengungkap dua permasalahan yang menjadi kendala dalam pembangunan sanitasi layak di wilayahnya. “Ada dua permasalahan. Pertama permasalahan tidak mampu, kedua permasalahan budaya,” ujar Erwin saat ditemui di kantornya, Senin (9/5/2022). Ia menjelaskan, pihaknya akan segera memberikan bantuan kepada warganya yang tidak mampu untuk membangun sanitasi yang layak. Baca juga: Apa Saja Kriteria Sanitasi Layak? Berikut Penjelasannya Sedangkan upaya edukasi akan dilakukan bagi warganya yang masih memiliki masalah budaya buang air besar sembarangan (BABS). “Kalau tidak mampu ini yang akan kita lakukan eksekusi. Data sudah kita dapat, dari 541 (jumlah sanitasi tidak layak) di Setu, sekarang tinggal 471. Sudah mulai ada penurunan,” kata Erwin. Lebih lanjut, Erwin memperoleh data tersebut setelah ia melakukan rapat internal di Kantor Kecamatan Setu pada hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran 2022, yaitu pada Senin ini.
Baca juga: Sanitasi: Pengertian dan Tujuannya Dari pembahasan tersebut, rencananya mereka akan merealisasikan pembangunan bantuan sanitasi pada Juni 2022. Saat ini, Erwin dan jajarannya masih mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan pembangunan sanitasi. Nantinya, kata Erwin, dana tersebut akan berasal dari corporate social responsibility (CSR) dan juga dari dana kelurahan yang ada di Setu, Tangsel. Baca juga: Tak Memadainya Sistem Sanitasi di Kampung Cirompang Tangsel, Dulu Pakai Jamban Apung, Kini WC Tanpa Septic Tank Sebelumnya, Camat Setu Oki Rudianto yang kini menjabat sebagai Kepala Satpol PP Kota Tangsel mengatakan pihaknya akan membangun 20 unit septic tank untuk sistem sanitasi komunal di wilayah Setu. Rencananya, program tersebut akan rampung tahun ini. “Kemarin di musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) ada beberapa usulan yang dilakukan. Di tahun ini usulannya ada 20 jamban atau septic tank yang mau direalisasikan tahun ini,” ujar Oki saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).
Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/09/18015961/camat-setu-tangsel-ungkap-2-permasalahan-pembangunan-sanitasi-layak-di