Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) fokus menggarap proyek penyiapan fasilitas air bersih termasuk perbaikan fasilitas sanitasi. Sasaran project tersebut adalah sejumlah kabupaten yang masuk dalam daftar kategori miskin di Sultra termasuk kawasan pemukiman yang belum terakses layanan air bersih.
“Anggaran di akhir tahun ini, fokus ke penyiapan fasilitas air bersih dan sanitasi. Sasarannya ke daerah yang belum terjangkau air bersih dan kabupaten kategori miskin,” jelas Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Martin Efendi Patulak diwawancarai pekan lalu.
Beberapa daerah yang masuk dalam program air bersih dan sanitasi yakni Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan dan Kota Kendari.
Khusus Kota Kendari, meski daerah ini tak masuk dalam kategori daerah miskin, kata Efendi, hasil pemantauan lapangan timnya, masih ada beberapa daerah pinggiran Kota Lulo belum memiliki fasilitas air bersih.
“Yang pinggiran-pinggiran Kota Kendari, masih ada lho yang tidak tersentuh air bersih. Tidak ada akses PDAM, sumur tidak ada, pas musim kemarau masyarakat kesulitan air,” ujar Martin Efendi.
Total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan fasilitas air bersih dan sanitasi dalam postur APBD perubahan tahun ini berkisar Rp4 miliar hingga Rp5 milyar. Dengan jumlah nominal begitu, Dinas Cipta Karya menargetkan penyediaan fasilitas air bersih dapat menjangkau hingga 100 titik.
“Program air bersih ini akan jalan berbarengan dengan penanganan persampahan, drainase sampai ke lingkungan kawasan kumuh kita akan intervensi juga. Dananya sekitar Rp1,6 miliar. Kita sifatnya menjadi support sistem untuk program penurunan kemiskinan ekstrem, stunting dan inflasi lewat penyediaan air bersih, penataan kawasan yang memang jadi fokus Presiden dan Pak Gubernur,” jelas Efendi. Adm
Sumber : https://www.lajur.co/dinas-cipta-karya-kebut-pembangunan-fasilitas-air-bersih-sanitasi-masyarakat-miskin-di-sultra/