Sekalipun menyandang predikat sebagai negara maritim yang dikelilingi lautan, kemarau dan kekeringan masih menjadi momok menakutkan di beberapa wilayah Indonesia. Selayaknya fenomena yang diulang, hujan dengan banjir dan kemarau dengan kekeringan seakan menjadi pasangan tidak terpisahkan yang terus mewarnai tahun demi tahun pergantian musim. Padahal kita semua tahu bahwa kebutuhan akan air bersih terus menerus ada sepanjang tahun. Oleh sebab itu, masalah kekeringan di beberapa daerah sekiranya harus segera diatasi, salah satunya dengan mengolah air bersih.
Kenapa Perlu Mengolah Air Bersih?
Air menjadi sumber kehidupan yang tidak dapat digantikan oleh apapun. Mulai dari kebutuhan metabolisme manusia, hewan ternak, tumbuhan, lalu kebutuhan pencucian, pemanasan, pendinginan hingga menjadi bahan baku dalam pembuatan beberapa produk industri. Dengan nilai air yang begitu penting, maka wajar jika setiap dari kita perlu memahami bagaimana cara mengolah air bersih. Namun sebelum membahas bagaimana mengolah air bersih, terlebih dahulu diulas mengapa hal ini menjadi penting untuk dilakukan?
Kebutuhan kita terhadap air tidak terbatas, sedangkan ketersediaan air bersih sangat terbatas. Air begitu melimpah di sekitar kita, namun tidak semuanya layak untuk langsung dimanfaatkan. Terlebih lagi dengan iklim di Indonesia yang memungkinkan curah hujan tinggi setiap tahunnya. Oleh sebab itu, kita perlu menjadikan air yang melimpah sebagai air layak konsumsi dengan mengolah air bersih.
Kebutuhan untuk mengolah air bersih semakin tinggi pada daerah-daerah yang rawan kekeringan karena ketersediaan air bersih yang menipis dan curah hujan rendah. Untuk memastikan air bersih tetap tersedia bahkan saat kemarau panjang, kita dapat menyiasatinya dengan membendung sumber air baku yang ada. Air di dalam bendungan kemudian diolah menjadi air bersih yang layak digunakan selama musim kemarau.
Mengolah air bersih secara mandiri juga dapat mengurangi biaya pembelian air bersih dari perusahaan penyedia air bersih (PDAM). Selain itu, mengolah air bersih secara mandiri dapat menjadi edukasi sekaligus membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga bahan baku air dan kelestarian lingkungan. Masyarakat juga akan lebih menghargai ketersediaan air bersih dan lebih berhemat menggunakannya saat merasakan sendiri bagaimana proses mengolah air bersih.
Alternatif Pengolahan Air Bersih
Terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui dalam pengolahan air bersih. Secara umum, berikut adalah beberapa langkah pengolahan air bersih yang disarankan:
- Memilih air baku dan membangun penampungan
Salah satu proses yang penting dalam mengolah air bersih adalah pemilihan air baku yang akan digunakan. Terdapat tiga jenis air baku yang dapat diolah menjadi air bersih layak konsumsi, yaitu air tanah yang dapat diperoleh dari sumber mata air, atau sumur, kemudian air hujan dan air permukaan seperti permukaan air sungai, danau dan waduk. Ketiga sumber air tersebut dapat menjadi bahan baku dalam mengolah air bersih.
Saat curah hujan tinggi, sebaiknya membuat tempat penampungan air baku agar tidak menggenang dan terbebas dari pencemaran limbah makhluk hidup. Air baku yang akan diolah wajib dicek lebih dulu kandungan-kandungan senyawa biologi dan kimiawi di dalamnya.
- Membangun sistem pengolahan air bersih WTP (Water treatment plant)
Air baku yang sudah lolos uji dan ditampung di tempat khusus, kemudian diolah dalam sebuah sistem instalasi yang disebut Water Treatment Plant (WTP). Sistem ini memiliki beberapa proses pengadukan, pengendapan, penyaringan hingga desinfeksi menggunakan cairan kimia untuk sterilisasi air sebelum benar-benar layak konsumsi.
Melalui tahapan mengolah air bersih dengan sistem WTP, air baku yang diambil dari lingkungan dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan sehari-hari baik rumah tangga maupun industri. Memiliki sistem pengolahan air bersih secara mandiri memungkinkan kita terbebas dari kekhawatiran kekurangan air akibat kemarau panjang. Pengeluaran untuk membeli air bersih juga jadi lebih hemat.
- Bekerja sama dengan vendor profesional untuk maintenance mesin WTP
Tips berikutnya adalah bekerja sama dengan vendor yang profesional dalam membangun sistem WTP, monitoring maintenance hingga mengedukasi operasional mesin tersebut. Hal ini untuk menjamin produk air bersih yang dihasilkan dari proses WTP sudah bersih, aman dan layak untuk dikonsumsi.
Sumber : https://adikatirtadaya.co.id/antisipasi-kemarau-panjang-olah-air-bersih-dengan-cerdas-2/