PROGRAM Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) selama tiga tahun terakhir telah mampu turut mengurangi persoalan kesulitan air bersih di Ponorogo. Dengan operasional penuh, program ini akan mengatasi sekitar 80 persen wilayah yang kekeringan.
“Sejak 2017 sampai 2020 sudah ada 60-an desa di Ponorogo ini yang mengikuti program Pamsimas ini,” ungkap Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo, Kamis (28/1/2021) di kantornya.
Hingga kini, program ini sudah mencakup sekitar 70 persen desa berkategori kekeringan berdasarkan SK Bupati Ponorogo tentang wilayah kekeringan yang terbit 2015 sampai 2019. Warga di desa-desa tersebut umumnya harus mengambil air dari sungai, sumber air atau umbul yang jauh dari tempat tinggal mereka.
“Dengan begitu saat ini, air bersih yang dihasilkan dari Pamsimas ini bisa menjangkau kurang lebih 80 persen warga yang selama ini mengalami kesulitan air bersih,” ulas Yeti.
Harapannya program ini akan berlanjut sehingga bisa menuntaskan upaya mengatasi kesulitan air bersih bagi warga Ponorogo. Saat ini saja, kata Yeti, dropping air bersih oleh tangki-tangki BPBD sudah terkurangi. Pada puncak musim kemarau 2020 ini permintaan dropping air bersih dari sejumlah daerah kekeringan parah seperti di Desa Karangpatihan Kecamatan Pulung sudah tidak ada lagi.
Sumber : https://ponorogo.go.id/2021/01/28/pamsimas-hadir-sekitar-80-persen-kesulitan-air-bersih-di-ponorogo-teratasi/