Studi Kasus Penerapan Higiene-Sanitasi selama Pandemi COVID-19 pada Merchant Best Seller GoFood Kategori Jasaboga A3 di Sekitar UGM

Pandemi COVID-19 menuntut adanya penyesuaian berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pangan, khususnya industri jasaboga. Pergeseran pola transaksi pemesanan makanan untuk meminimalkan resiko transmisi virus COVID-19 merupakan salah satu contohnya. Aktivitas masyarakat pada layanan pemesanan makanan secara daring, salah satunya GoFood, menunjukkan peningkatan selama pandemi. Kemudahan akses, pilihan restoran dan menu yang luas serta interaksi yang minimal menjadi faktor pendorong pergeseran tersebut. Namun, layanan GoFood, yang didominasi oleh jasaboga kategori A3, memberikan tantangan baru dalam hal keamanan pangan. Pelanggan kesulitan mendapatkan akses terhadap penerapan higiene sanitasi makanan pada merchant GoFood karena informasi tersebut tidak tersedia di aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan higiene sanitasi selama masa pandemi COVID-19 pada merchant best seller GoFood kategori jasaboga A3 di sekitar UGM.

Penelitian dilakukan menggunakan metode survei terhadap 30 merchant best seller GoFood yang dipilih secara acak. Pertanyaan dalam kuesioner yang berpedoman pada regulasi pemerintah dan WHO terkait higiene sanitasi pangan digunakan untuk menilai praktik higiene sanitasi merchant selama pandemi. Evaluasi hasil penilaian dilakukan melalui uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney untuk menganalisis pengaruh profil pemilik dan profil merchant terhadap nilai higiene sanitasi merchant. Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata nilai penerapan higiene sanitasi selama pandemi pada merchant sebesar 70,07 atau pada tingkat mutu sangat baik. Parameter profil pemilik yang berpengaruh signifikan terhadap penerapan higiene sanitasi, meliputi tingkat pendidikan, pengetahuan akan peraturan dan pengalaman sosialisasi. Sedangkan, parameter profil merchant yang berpengaruh signifikan terhadap penerapan higiene sanitasi, meliputi kepemilikan izin usaha, jumlah karyawan dan sistem shift. Adapun parameter yang berpengaruh sangat signifikan adalah profil pemilik tentang pengetahuan akan istilah higiene sanitasi.

Sumber : https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/204987