Minuman fermentasi seperti kombucha dan kefir memang tidak bebas alkohol. Namun, ternyata jumlahnya cukup tinggi sehingga jika dikonsumsi cukup banyak juga bisa menyebabkan mabuk. Kombucha (minuman fermentasi the) dan kefir (fermentasi susu) beberapa tahun terakhir ini cukup populer dan dianggap menyehatkan bagi pencernaan karena tinggi probiotik.
Penelitian yang dilakukan di Australia menyebutkan, kandungan alkohol dalam minuman fermentasi hampir sama bahkan melebihi bir. Kandungan alkohol itu merupakan hasil sampingan dari proses fermentasi minuman. Jumlah alkoholnya mungkin saja meningkat jika produk itu disimpan lama sebelum dikonsumsi. Peneliti di Australia menguji 239 contoh minuman fermentasi dari 5 wilayah di Australia. Mayoritas yang duji adalah minuman kombucha, kefir berbasis air dan kefir berbasis susu, serta minuman bir jahe.
Kandungan alkohol dalam minuman tersebut diukur dan ditemukan bahwa hampir 23 persen minuman kombucha mengandung alkohol melebihi 1,15 sampai 41 persen ABV (standar yang dipakai untuk mengukur kandungan alohol dalam bir, wine, atau minuman alkohol lain). Standar ABV untuk minuman bir biasanya 1-5 persen. Namun, di beberapa tempat minuman yang melebihi 1.5 persen dari ABV sudah dikategorikan sebagai liquor dan dibutuhkan ijin khusus untuk menjualnya.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa meski minuman fermentasi dianggap sehat, namun ternyata kandungan alkoholnya tinggi sehingga ibu hamil, anak-anak, atau mereka yang akan menyetir kendaraan, sebaiknya tidak mengonsumsinya.
Leave a Reply