Sarolangun – Sebanyak 69 desa dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, saat ini sudah menjalankan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang dilaksanakan oleh Pemerintah pusat, kata Wakil Bupati Sarolangun, Hillalatil Badri, akir pekan lalu.
Program Pamsimas, katanya, merupakan program nasional untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak melalui pendekatan berbasis masyarakat. Tujuannya antara lain meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat dan meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi yang berkelanjutan.
“Yang sangat menarik adalah, Pamsimas merupakan program bersama yang melibatkan berbagai stakeholder, yaitu Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, kabupaten dan masyarakat, bahkan pemerintah desa,” katanya.
Ia menjelaskan, dengan melibatkan banyak pihak, program diharapkan dapat berjalan dengan baik, serta memberikan manfaat yang sangat besar bagi rakyat di perdesaan. Hal ini terutama karena lokasi sasaran program Pamsimas diprioritaskan pada desa-desa yang belum memiliki cakupan pelayanan air minum aman dan sanitasi layak perdesaan.
Bupati mengatakan bahwa hingga saat ini sudah ada 69 desa yang menjadi lokasi Pamsimas, sehingga memiliki jaringan air minum perpipaan, dan air bersih langsung mengalir ke rumah-rumah penduduk desa melalui sambungan rumah dan kran air.
“Sesuai rencana, jumlah lokasi desa melalui program Pamsimas sebanyak 149 desa, dan hingga tahun 2019, sudah berjalan di 69 lokasi desa, yaitu empat desa untuk tahun anggaran 2014, enam desa di tahun 2015, 17 desa pada tahun 2017, 22 desa tahun anggaran 2018, dan sebanyak 20 desa di tahun 2019 yang sedang berjalan,” kata Hillalatil Badri.
Menurutnya, untuk mendukung Program Pamsimas, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah menetapkan program prioritas pembangunan dalam lima tahun ke depan, yaitu meningkatkan kualitas dan ketersediaan jaringan irigasi dan air bersih, serta percepatan pembangunan infrastruktur. Penyediaan sarana dan fasilitas air minum dan sanitasi, bahkan, telah menjadi salah satu misi yang harus tuntas dalam tiga tahun ke depan.
“Saya sangat mendukung sekali dan menyambut baik adanya program Pamsimas, karena memiliki tujuan yang sangat strategis dalam upaya memenuhi salah satu kebutuhan dasar masyarakat, serta mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat,” kata Hillal.
Menurut Bupati Sarolangun, tujuan lain dari program Pamsimas yang tidak kalah penting adalah, selain masyarakat desa bisa mendapatkan air bersih, maka derajat kesehatan masyarakat desa dapat meningkat, serta meningkatnya tingkat perekonomian rakyat desa.
Melalui pengembangan program Pamsimas, maka pengelolaannya akan melibatkan masyarakat desa, dan dengan iuran yang tidak terlalu mahal, pengelola SPAM perdesaan akan memperoleh dana dari iuran masyarakat.
Salah satu contoh di Desa Argo Sari, sudah terpasang 120 saluran air ke rumah warga, dan hasilnya bisa memberikan pendapatan bagi desa melalui iuran masyarakat yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hal itu bisa mewujudkan program ketersediaan air bersih dan ekonomi kerakyatan, karena dari pengelolaan saluran air Pamsimas, Desa Argo Sari menghasilkan uang Rp 18 juta dari pengelolaan yang dilakukan masyarakat dalam kurun waktu kurang satu tahun.
“Program Pamsimas juga penting dalam mensinkronkan kegiatan program Kementrian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya dan program Pemkab Sarolangun, khususnya program 100 persen akses layanan air bersih, nol persen kawasan kumuh dan 100 persen semua wilayah tertangani masalah sanitasinya,” katanya.
Leave a Reply