Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Rabu (12/02/2020) bertempat di Wukirsari, Cangkringan Sleman yang dihadiri oleh 22 Kader Kesehatan dan 22 Kepala Dukuh se-Desa Argomulyo. Dengan Bimtek Fasilitator STBM ini diharapkan dapat mendukung terlaksananya Deklarasi STBM di Desa Argomulyo pada tahun 2020.
Annisa Puji Rahayu selaku petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa terdapat beberapa isu kesehatan lingkungan, yakni air bersih dan sanitasi, pencemaran limbah, radiasi dan kedaruratan lingkungan, keamanan pangan, serta pencemaran udara, tanah, dan kawasan.
Namun, dalam Bimtek ini Annisa berfokus pada isu air bersih dan sanitasi. Dikatakan Annisa berdasarkan data dari Water and Sanitation Program (WSP) tahun 2007, sanitasi yang buruk berakibat munculnya banyak kasus seperti 121.000 kasus diare per tahun.
“50.000 orang per tahun meninggal dunia akibat diare dan pencemaran air bersih,” jelas Annisa.
Karenanya, menurut Annisa, semua Kader dan Kepala Dukuh se-Desa Argomulyo perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya mewujudkan dan mengubah perilaku masyarakat yang higienis dan sanitasi yang baik dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Untuk mewujudkan itu masyarakat harus mampu menerapkan 5 Pilar STBM, seperti Tidak Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS), Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Mengelola Air Minum (PAM-RT) dan Makanan Rumah Tangga, Mengamankan Sampah Rumah Tangga (PSRT), serta Mengamankan Limbah Cair Rumah Tangga (SPAL),” beber Annisa.
Annisa menambahkan bahwa STBM yang dilaksanakan dengan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat, bertujuan untuk memperkuat budaya perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat, serta mencegah penyakit berbasis lingkungan.
Leave a Reply