• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • blog
  • Sanitarian Kit`
  • Kesling Kit
  • Cetakan Jamban
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami

Sanitarian Kit

Distributor Sanitarian Kit

Budi Laksono Penggagas Jambanisasi

August 20, 2020 by info_zb324480 Leave a Comment

Dok MI BUDI Laksono pernah dinilai sebagai sosok yang kontroversi di masyarakat karena gagasannya yang membuat kafe jamban dengan cara menyajikan makanan di atas wadah jamban. Rupanya, Budi menyadari bahwa untuk menyedot perhatian terhadap suatu hal tidak hanya dilakukan dengan cara yang ‘lurus’. Lewat melakukan suatu hal yang dinilai kontroversi, perhatian bisa diperoleh. Setelah perhatian didapatkan, barulah kita memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Sosok Budi bukan sekadar dokter yang mengobati pasien, melainkan juga yang menanamkan pentingnya kesehatan pada masyarakat. Penyakit saluran pencernaan yang menjangkit 100 ribu jiwa per tahun menjadi fokus dirinya sejak 1996. Budi tergerak untuk menekan angka kematian, akibat penyakit saluran pencernaan dengan mengampanyekan program jamban imunisasi keluarga di Jawa Tengah.

Budi juga memperkenalkan berbagai macam teknologi jamban yang bisa diaplikasikan di berbagai medan. Kedatangan Budi salah satunya ke daerah Bendosari, Semarang, untuk mengampanyekan penggunaan jamban diterima dengan baik oleh masyarakat. Sebagai pengajar disaster management Universitas Diponegoro (Undip), Budi kerap memberikan perhatian khusus bagi bencana alam juga. Pascatsunami Aceh 2004, dirinya membuat kapsul tsunami yang terinspirasi dari kapsul tsunami buatan Jepang. Namun, kapsul tsunami buatannya bisa dibuat dengan biaya terjangkau. Ayah dengan empat anak ini juga aktif mendatangi lokasi-lokasi bencana. Ia melihat, pada dampak bencana, sanitasi air menjadi salah satu hal yang sering kali terlupakan. Atas hal itu, dirinya membantu pembuatan jamban dan saluran sanitasi yang bisa diaplikasikan di lokasi bencana.

Baginya, bencana bukan hanya soal gempa bumi atau tsunami, melainkan juga penyakit yang mewabah dikatakan bencana. Ini yang membuatnya konsisten menyosialisasikan pentingnya memiliki jamban sehat. Berdasarkan pengalaman yang ia lalui saat mengunjungi desa, banyak sekali orang yang tidak memiliki jamban kerap melakukan aktivitas buang air ke sungai atau kebun. Hal itulah yang menurut pandangannya sebagai sebuah fenomena yang masih ada di Indonesia. Tidak aneh, warga internasional masih memandang Indonesia dalam konteks yang primitif. Konteks sosial Budi memaparkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengatakan sudah lebih dari 150 ribu kematian per tahun di Indonesia karena kurang memperhatikan kebersihan dalam penggunaan jamban dan sanitasi air. Secara presentasi untuk daerah seperti Papua, NTT, dan Bengkulu merupakan daerah yang memiliki persentase tinggi pada masyarakat yang tidak memiliki jamban. Sementara itu, untuk Pulau Jawa yang notabene penduduknya banyak rupanya memiliki persentase ketidakpunyaan jamban yang tinggi pula.

“Banyak dari kita yang selalu menyalahkan masyarakat, tetapi dalam konteks sosial bernegara itu sebenarnya kesalahan dari sistem yang tidak mendidik secara cukup. Saat ini masih kurang sekali informasi mengenai sanitasi bagi masyarakat. Inilah sesuatu yang harus kita ubah,” paparnya. Menurutnya, buang hajat yang sembarangan ini dapat menyebabkan penyakit, salah satunya cacingan. Setiap orang yang mempunyai cacing di dalam tubuhnya, dia akan mengeluarkan telurnya setiap saat buang hajat. Ketika membuangnya pada tempat yang sembarangan seperti sungai atau kebun, telur cacing akan dibawa lalat atau air. Saat masyarakat mencuci alat makannya dengan air yang tercemar itu atau saat lalat menempel pada makanan, di situlah siklus penyakit berlangsung. Dengan memiliki jamban, maka siklus tersebut bisa terputus. Budi menyampaikan sebetulnya tidak mahal untuk membuat suatu jamban yang sehat. Dirinya menyampaikan gagasan berupa stimulan generic, stimulan ini mampu membuat keluarga bisa membuat jamban sehat. Saat ini bisa dihargai sekitar Rp500 ribu sudah cukup menjadikan satu keluarga ini membangun jamban yang sehat.

Filed Under: Uncategorized

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Analisis Fasilitas Sanitasi dalam Mencegah Penularan Covid-19 di Rumah Sakit X
  • PENTINGNYA SANITASI LINGKUNGAN DI ERA PANDEMI COVID-19
  • MEMPERKUAT SANITASI DI MASA PANDEMI COVID 19
  • Mencegah Corona: Tindakan Sanitasi yang Dilakukan Bolu Susu Lembang untuk Menjaga Kualitas dan Kebersihan Produk Agar Terhindar dari COVID-19
  • Di Jakarta, Kondisi Sosiodemografi dan Kesehatan Lingkungan Sangat Berpengaruh terhadap Kejadian COVID-19

Recent Comments

    Archives

    • February 2024
    • January 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • October 2023
    • September 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • May 2023
    • April 2023
    • March 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • November 2022
    • October 2022
    • September 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • May 2022
    • April 2022
    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • November 2021
    • October 2021
    • September 2021
    • August 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020

    Categories

    • kesehatan
    • Sanitarian Kit
    • Uncategorized

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org

    Copyright Indotekhnoplus, Developed by Leads.id