Banjir di Jakarta (Foto: dok Okezone)
Sanitasi dan ketersedian air bersih yang kurang baik biasanya menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti menimbulkan diare, demam berdarah atau penyakit kulit. Masalah sanitasi yang buruk dan minimnya air bersih biasanya bisa terjadi di tempat tinggal warga dan daerah pengungsian. Lantas, apa langkah awal untuk mengantisipasinya?
Menurut Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Drh. Wilfried H. Purba, langkah cepat untuk mengantisipasi genangan air yang melanda akibat banjir adalah menampungnya terlebih dahulu.
“Masalah ketersedian air bersih pada musim banjir dari pemerintah berkordinasi dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Daerah (Pemda) menggunakan mobil-mobil tangki penyedot air,”ujarnya kepada Okezone melalui sambungan telefon, Senin (13/1/2014).
Untuk diketahui, kendaraan tangki penyedot air tersebut kapasitasnya sekira 5.000 liter per hari atau 500 liter per jam. Artinya, dalam 10 jam kendaraan tangki penyedot air tersebut dapat menyedot sebanyak 5.000 liter.
Sementara itu, Wilfried H. Purba mengatakan bahwa sambil menuunggu genangan air surut, akan dikordinasikan dengan Pemda, seperti dengan kelurahan dan kecamatan untuk penyedian air bersih. Hal jni untuk mengantisipasi masalah-masalah penyakit yang biasanya berkaitan dengan sanitasi dan ketersedian air bersih.
Leave a Reply