Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia menawarkan perpanjangan program Hibah Sanitasi Australia Indonesia (Sanitasi-Australia Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation/sAIIG). Hal itu diharapkan dapat meningkatkan cakupan layanan pengolahan limbah domestik demi kesehatan lingkungan dan masyarakat.
Pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal merupakan realisasi program kerjasama kemitraan Pemerintah Indonesia dengan Australia yang dikelola oleh Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) yang disupervisi oleh Kementrian Perdagangan dan Luar Negeri Australia (DFAT) bersama Bappenas dan sejumlah Kementrian Indonesia. Cimahi termasuk 43 daerah yang mendapat hibah tersebut, dana hibah diberikan berdasarkan prinsip capaian kinerja atas pekerjaan yang dilaksanakan dan beroperasi sampai ke rumah tangga.
Wakil Walikota Cimahi Ngatiyana mengatakan pembangunan sanitasi sudah selesai sekitar 97 persen. Atas dasar itu pihaknya mendapat penawaran perpanjangan hibah.
“Setelah membangun sanitasi di kawasan utara, kami bakal fokus penanganan sanitasi wilayah Tengah dan Selatan Kota Cimahi. Terutama daerah Cigugur Tengah dan Melong sebagai daerah yang padat penduduk,” terangnya.
Diakuinya, masih ada kendala yang dihadapi Pemkot Cimahi dalam pembangunan sanitasi ini. Terutama penolakan dari sejumlah warga dan lahan yang terbatas.
“Memang tidak mudah memberi pemahaman masyarakat soal pentingnya memperbaiki kualitas lingkungan lewat program sanitasi, ada satu-dua orang yang menolak. Tapi kan memang perlu upaya bagaimana meyakinkan masyarakat agar mau menerima dengan iklas program ini. Selain itu soal lahan yang sulit untuk pembangunan sanitasi. Tapi kita berupaya dan percaya yakin bisa mendapatkannya,”.
Leave a Reply