Berkat permintaan sang anak, Siti Nurlaelah Sari (36), warga Kampung Kantalarang II, Desa Leuwi Batu IV, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya membangun jamban untuk mengubah pola hidup mereka bersama keluarga.
Perempuan yang biasa disapa Neng tersebut sudah lebih dari 12 tahun memanfaatkan sungai di belakang rumahnya hanya untuk buang hajat. Begitu juga dengan anggota keluarga Neng yang lain.
“Anak juga minta katanya lihat teman-temannya punya kamar mandi jadi ya saya memutuskan ikut mengajukan kredit kamar mandi,” kata dia dalam Media Visit dan Workshop II tentang Peran Lembaga Keuangan untuk Akses Air Bersih dan Sanitasi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Senin, 23 Oktober 2017.
Neng merupakan salah satu warga dan anggota koperasi kecil di desanya yang mengajukan kredit jamban kepada Koperasi Karya Usaha Mandiri (KUM) di desanya. Dia mengaku, selama ini, warga di kampungnya memanfaatkan sungai untuk mandi, cuci, kakus.
Tidak sedikit dari para tetangga kampung Neng yang belum memiliki jamban. Walaupun rumah sudah permanen, perabotan rumah tangga lengkap, keberadaan toilet seakan-akan dilupakan. Padahal, urusan buang hajat tidak bisa dianggap sepele, karena dari sini kesehatan dipertaruhkan.
“Sering Mas, gatal-gatal habis buang air di sungai yang kotor. Belum lagi kalau ada hewan buas. Yang mengerikan kalau malam biasanya diganggu,” ujar Neng.
Dia mengatakan, untuk memperoleh kredit jamban, warga harus menjadi anggota koperasi di desa setempat. Dia mengikuti koperasi yang beranggotakan 19 orang, namun hanya dua orang yang berpikir untuk membangun jamban.
Dalam proses pengajuan pembiayaan jamban, kata dia, pihak koperasi tidak memberikan uang tunai, melainkan langsung dibangunkan jamban dan setelah itu akad.
“Satu anggota masih proses. Katanya belum akad karena jambannya lagi dibangun. Tapi sistemnya syariah kok. Bangun kamar mandinya tidak sampai satu bulan,” kata dia.
Ia akan mengajak warga lainnya untuk membangun fasilitas kamar mandi yang bersih di rumahnya. “Tetangga lain juga ada yang mau ikut. Tapi, kalau tidak mau tidak apa-apa, sementara bisa pakai kamar mandi saya dulu,” ujarnya.
sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/3142260/cerita-ela-kredit-jamban-karena-permintaan-sang-anak
Leave a Reply