Beberapa destinasi wisata di Kota Semarang berpotensi mendapat kiriman sampah saat musim barat atau musim penghujan. Ini menjadi kewaspadaan bagi para pengelola daya tarik wisata menjelang musim hujan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, wilayah pesisir pantai utara berpotensi mendapat kiriman sampah.
Contohnya, Pantai Tirang kerap kali mendapat kiriman sampah saat angin musim barat. Pengelola diharapkan memiliki kepedulian terhadap sampah meski itu bukan sampah yang timbul akibat kegiatan wisata. Di sisi lain, setiap organisasi pemerintah daerah (OPD) juga turut bergotong royong mengelola sampah kiriman tersebut.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik, menurutnya akan menjadikan preseden buruk baik pemerintah maupun pengelola wisata. Tak hanya di pesisir, wisata yang berada di daerah aliran sungai juga berpotensi mendapat kiriman sampah.
“Contoh, dung tukul di Pudakpayung. Karena hujan, sempat terdampak banjir bandang. Setelah selesai, sampah ditinggalkan luar biasa,” sebutnya.
Wing menekankan, ini menjadi pekerjaan rumah yang perlu dipikirkan antara Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Kepedulian lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai harus ditanamkan.
Dia berharap, kerjasama dengan wilayah Kedung Sepur tidak hanya sebatas pariwisata namun juga persoalan penanganan bencana yang kerap kali merugikan salah satu kota.
Di sisi lain, dengan kegiatan pelatihan ini, dia juga mendorong pengelola destinasi wisata peduli terhadap lingkungan.
“Kita tidak memiliki potensi luar biasa seperti objek alam, pantai pasir putih, keraton dan lain-lain. Parwisata Kota Semarang itu dikenal memberikan kenyamanan sehingga wisatawan yang hadir akan betah,” tuturnya.
Pelatihan akan berlangsung selama empat hari. Dia berharap, para peserta akan lebih peduli untuk menjaga kebersihan lingkungan, sanitasi, dan mengelola sampah dengan baik untuk menunjang sektor pariwisata.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Bambang Suranggono mengatakan, masing-masing destinasi wisata harus memilki roadmap kebersihan. Setiap destinasi wisata harus mampu mengelola sampah sendiri.
“Kapan sampah mulai timbul, bagaimana mengelola dengan menyediakan tempat sampah yang cukup,” ucapnya, saat menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut.
Dia berpesan agar pengelola wisata menyediakan tempat sampah yang cukup dam memberi penanda di objek wisata agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, DLH pun siap menyediakan kontainer jika sampah yang ada cukup besar.
Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2023/09/18/disbudpar-sebut-beberapa-destinasi-wisata-di-semarang-potensi-dapat-kiriman-sampah-saat-musim-hujan