Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) terus digalakkan di Desa Kayu Bongkok, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Peningkatan program itu ditandai dengan membangun sambungan sistem penyediaan air minum yang dibangun sejak 2017 serta jamban sehat keluarga untuk rumah tangga kurang mampu di RW 1 dan 2 desa tersebut.
Tahap awal pembangunan sambungan dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Komunal PAMSIMAS ke rumah tangga dan jamban sehat keluarga mulai dilakukan bertepatan dalam rangka peringatan Hari Toilet Sedunia 2018 yang digelar di Desa Kayu Bongkok, Selasa (27/11).
Pembangunan ini dilaksanakan melalui kemitraan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Propinsi Banten, dengan dukungan USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS).
Regional Manager West Java, DKI Jakarta, Tangerang (WJDT) USAID IUWASH PLUS Wouter Sahanaya dan Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang Didin Syamsudin meresmikan secara simbolis pembangunan awal jamban indvidu dengan tangki septik kepada Ame alias Rame (71) dan Lina (67), warga Desa Kayu Bongkok.
Dua nenek yang selama hidupnya tak menikmati buang air besar di jamban itu mengungkapkan rasa syukur dan senang akhirnya dapat mengakses air bersih dengan mudah dan buang air besar dengan nyaman di rumah.
“Selama hidup sampai setua ini umur lihat di KTP ya, saya dan keluarga buang air besar ya di susukan. Kalau hujan, mau siang mau malam, ya pakai payung keluar rumah,” kata Ame terkekeh ditemui di rumahnya.
Pembangunan awal dua jamban sehat warga juga disaksikan Camat Sepatan Tedi Muryanto dan Kepala Desa Kayu Bongkok, Safrudin.
Di tahap awal ini, APERSI akan membantu pembangunan 20 sambungan dari SPAM Komunal PAMSIMAS ke 20 rumah tangga kurang mampu atau setara dengan 100 orang.
Pada tahap awal ini juga membangun dua tangki septik di rumah nenek Ame dan Lina.
Desa Kayu Bongkok, Kecamatan Sepatan merupakan salah satu wilayah padat di Kabupaten Tangerang.
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), penduduk Desa Kayu Bongkok tahun 2016 mencapai 6.199 jiwa dan mendiami wilayah sekitar 2 km2.
Mayoritas penduduk Desa Kayu Bongkok bekerja sebagai buruh, pedagang kecil, atau petani. Rata-rata masyarakat RW 1 dan 2 tidak mampu membangun jamban dan tangki septik secara swadaya yang menelan biaya antara Rp3,5–4 juta per unit.
Sementara untuk meningkatkan akses air minum warga RW 1 dan 2, Desa Kayu Bongkok, pemerintah Kabupaten Tangerang membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) komunal melalui program PAMSIMAS pada tahun 2017.
Karena keterbatasan dana, PAMSIMAS hanya mampu melayani 40 sambungan dari instalasi PAMSIMAS ke 40 rumah tangga kurang mampu atau sekitar 8% dari total rumah tangga di RW 1 dan 2.
Leave a Reply