Merebaknya virus corona berdampak pada aspek kesehatan yang jadi jauh lebih diperhatikan, tidak terkecuali pada kebersihan alat makan. Berbagai sumber merekomendasikan masyarakat untuk membersihkan dan mensanitasi perabotan yang ada di rumah, tetapi perlukah alat makan untuk disanitasi? Dilansir dari Kompas.com, Kamis (13/1/2022), pembersihan dan sanitasi adalah dua hal yang berbeda. Membersihkan hanyalah proses menghilangkan kotoran dari permukaan benda. Sedangkan sanitasi adalah proses untuk mengurangi jumlah kuman yang membahayakan kesehatan. Baca juga: Ini 3 Peralatan Dapur yang Bakal Ngehits Pasca-pandemi Oleh karenanya, untuk memastikan alat makan menjadi benar-benar bersih, melakukan sanitasi bisa jadi pilihan.
Sementara itu, dilansir dari Apartement Therapy, organisasi kesehatan masyarakat Stop Foofborne Illnes merekomendasikan dua metode sanitasi alat makan. Adapun yang pertama adalah dengan merendam piring dan alat makan lainnya ke dalam bak air berisi air panas setingkat 76 derajat celcius selama 30 detik. Sedangkan cara yang kedua adalah dengan merendam alat makan dalam larutan pemutih klorin tanpa pewangi sebanyak satu sendok makan dan dicampur dengan air selama sekitar satu menit. Namun perlu diingat bahwa bukan hanya alat makan yang harus dibersihkan. Spons dan alat pencuci piring lain juga harus disanitasi serta diganti secara rutin.
Dikatakan bahwa spons pencuci piring merupakan sarang bakteri yang membahayakan. Bahkan jika tidak rutin dibersihkan, alat ini bisa lebih kotor daripada toilet. Caranya adalah dengan merendam spons ke dalam cuka atau bisa dengan pemutih klorin. Namun, kedua bahan ini tidak boleh digunakan secara bersamaan. “Anda dapat mengisi cangkir dengan cuka dan merendam spons selama sekitar lima menit atau Anda dapat mengisi cangkir dengan pemutih encer dan rendam spons selama sekitar lima menit,” Wakil Presiden Operasi The Cleaning Authority, Leanne Stapf merekomendasikan. Lebih lanjut, meskipun telah dibersihkan secara teratur, spons dan alat pembersih peralatan makan lain juga harus diganti secara teratur, per mingguan, bulanan atau tergantung pemakaian. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Leave a Reply