Bahan pangan yang digunakan dan proses pengolahan minuman yang dilakukan di kantin Sapta IPB Darmaga masih kurang memenuhi persyaratan cara pengolahan makanan yang baik. Untuk membuktikan dugaan tersebut, dilakukan identifikasi bakteri indikator sanitasi. Adanya bakteri indikator sanitasi pada bahan pangan menunjukan bahwa bahan pangan tersebut telah tercemar oleh adanya polusi feses kotoran manusia atau hewan. Hal ini dapat terjadi pada saat penyiapan bahan maupun pada saat proses. Salah satu kelompok bakteri yang termasuk dalam bakteri indikator sanitasi adalah bakteri koliform yang terdiri atas koliform fekal dan koliform non fekal. Bakeri koliform fekal yang digunakan dalam pengujian adalah Escherichia coli sedangkan bakteri koliform non fekal adalah Enterobacter aerogenes. Selain bakteri koliform, kelompok bakteri lain yang termasuk ke dalam bakteri indikator sanitasi adalah Streptococcus faecalis. Uji identifikasi bakteri koliform melalui tiga tahapan yaitu uji penduga, uji penguat dan uji identifikasi.
Tahapan uji penduga dilakukan dengan metode MPN, uji penguat dilakukan dengan menggunakan medium EMBA dan uji identifikasi dilakukan dengan pereaksi IMViC. Identifikasi pada Streptococcus faecalis dilakukan dengan menggunakan medium ADB untuk tahap enrichment yang dilanjutkan dengan tahap uji penguat dengan medium EVADB. Hasil pengujian bakteri koliform menunjukkan bahwa seluruh sampel yang diuji mengandung koliform dan streptokoki. Untuk itu dilakukan identifikasi bakteri patogen pada sampel tersebut untuk mengetahui keberadaan bakteri enteropatogenik yaitu Salmonella sp, Shigella sp dan Vibrio cholerae. Pengujian yang dilakukan untuk menguji bakteri ini adalah dengan tiga tahap yaitu tahap enrichment, uji penduga dan uji penguat. Hasil yang didapatkan dari pengujian tersebut adalah sampel yang diuji positif mengandung bakteri enteropatogenik.
Sumber : https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/28153
Leave a Reply