Sulitnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk dapat memicu munculnya penyakit kronik berbasis lingkungan, seperti : diare, dan stunting.
Desa cengkok termasuk dalam sasaran program Sanitasi Perdesaan Padat Karya 2020 karena pravelensi angka stunting yang tinggi sehingga memenuhi Kriteria DAK sanitasi.
Adapun sasaran dari pemanfaat sanitasi Perdesaan Padat Karya yaitu Keluarga yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan: Memiliki ibu hamil; Memiliki BATITA; Memiliki anak stunting; Memiliki anggota keluarga yang berkebutuhan khusus; Masih melakukan BABS dan tidak mempunyai akses sanitasi; Belum mempunyai akses sanitasi berupa tangki septik dan toilet yang layak; Tidak mempunyai mata pencaharian tetap; Tidak mempunyai akses sanitasi atau limbah domestik belum dikelola dengan baik; serta Calon penerima manfaat diatas mempunyai ketersediaan air untuk penggelontoran.
Setelah dilakukan pemetaan social, melakukan pendataan longlist sejumlah 121 sasaran selanjutnya dilakukan perangkingan menjadi short list sehingga KSM Desa Cengkok memperoleh 27 pemanfaat yang layak mendapatkan akses Sanitasi yang tersebar di 5 dusun. Target pemanfaat Program yaitu 35 KK setara dengan 125 Jiwa sedangan di Desa cengkok dapat menjangkau 133 Jiwa.
“Harapan ke depan untuk sanitasi lingkungan desa cengkok agar mampu berkelanjutan dan berkesinambungan untuk perubahan pola hidup bersih masyarakat yang lebih diperhatikan” Kata dari Bapak Ahmad Kamsuri”.
Desa Cengkok masih memiliki tantangan untuk menyelesaikan sampai tuntas sasaran sanitasi, karena dari program sanitasi desa padat karya 2020 hanya mencakup 27 pemanfaat karena faktor penyesuaian dana sebesar 350 juta yang terdiri dari BOP dan Fisik bangunannya. Sehingga kelak Desa cengkok mampu mencapai target Universal Akses 100-0-100 di Tahun 2021.
Sumber : https://ngronggot.nganjukkab.go.id/desa/cengkok/berita/detail-berita/101
Leave a Reply