Sebanyak 37 desa di Kabupaten Karangasem terancam kesulitan mendapatkan air bersih saat memasuki musim kemarau tahun ini. Apalagi berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini akan lebih kering jika dibandingkan tiga tahun terakhir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengaku sudah membuat antisipasi jika prediksi BMKG benar-benar terjadi. Berdasarkan peta risiko wilayah yang terancam kekeringan di wilayah Kabupaten Karangasem ada sebanyak 37 desa yang terancam.
Arimbawa mengatakan 37 desa tersebut tersebar di seluruh kecamatan di Karangasem. Namun, yang terbanyak ada di wilayah Kecamatan Kubu dan Abang. Dusun-dusun dan banjar yang letak geografisnya di daerah perbukitan selama ini memang langganan kekeringan.
Menurut Arimbawa, sejak beberapa bulan lalu BPBD sudah mengimbau masyarakat agar menampung air hujan selama musim hujan. Ini untuk mengantisipasi agar tidak sampai kekurangan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pihaknya mengaku sudah mengimbau kepada masyarakat yang wilayahnya terancam mengalami kekeringan untuk menampung air hujan.
“Saya sudah imbau masyarakat agar tempat penampungan air yang ada di masing-masing rumah, diisi penuh dengan air hujan sehingga ketika memasuki musim kemarau bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Arimbawa.
BPBD juga sudah melakukan rapat dengan beberapa instansi, mulai dari Dinas Sosial, PDAM, dan yang lainnya supaya ketika ada permintaan air bersih dari masyarakat siap untuk melakukan pendistribusian.
Sumber : https://www.detik.com/bali/berita/d-6627404/kemarau-diprediksi-lebih-horor-37-desa-terancam-kekeringan