• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • blog
  • Sanitarian Kit`
  • Kesling Kit
  • Cetakan Jamban
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami

Sanitarian Kit

Distributor Sanitarian Kit

Kolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan dan Kesehatan Keluarga di NT

March 27, 2020 by info_zb324480 Leave a Comment

Masalah kebersihan dan kaitannya dengan sanitasi lingkungan membutuhkan perhatian dan peran aktif dari berbagai pihak. Salah satunya seperti yang dilakukan Yayasan Plan International Indonesia (YPII) yang menjalin kerjasama dengan Pemprov NTB untuk menggelar Lokakarya Sanitasai Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang Berkesetaraan Gender dan Inklusif, Rabu, 16 Oktober 2019 di Mataram.

Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, sebagai pembicara dalam lokakarya itu, menekankan pentingnya kerja kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga di NTB. ‘’Dalam hal ini kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh YPII dan mitra implementasi lainnya seperti Konsepsi, Transform, YSLPP dan Endri Foundation,’’ ujarnya ketika ditemui di sela-sela kegiatan.

Dalam pemaparannya, Niken menerangkan bahwa saat ini pembenahan infrastruktur untuk akses sanitasi di NTB telah mencapai 87 persen. ‘’Kita sedang menuju 100%,’’ sebutnya. Walaupun begitu, perubahan perilaku disebut masih menjadi pekerjaan rumah (PR) utama agar infrastruktur yang telah dibangun tidak sia-sia. Untuk itu pihaknya mendorong Tim PKK yang berada di seluruh wilayah NTB untuk melakukan gerakan peningkatan sanitasi dari tingkat desa melalui strategi penguatan pengasuhan berbasis keluarga.

Ditegaskan Niken bahwa keterlibatan seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan perubahan perilaku tersebut. Terlebih untuk perempuan dan masyarakat disabilitas yang selama ini belum banyak menyuarakan kebutuhannya untuk mendapatkan lingkungan yang bersih. ‘’Perempuan adalah salah satu pemeran kunci dari suksesnya STBM. Mereka perlu jamban, air bersih, dan lain-lain untuk menjamin kesehatan dirinya dan kesehatan anak yang kadang tidak menjadi perhatian karena yang bicara perempuan,’’ujarnya.

Diterangkan Niken bahwa bias gender memang masih banyak terjadi di NTB. Terlebih untuk daerah-daerah terpencil. Dalam situasi tersebut, seorang perempuan kadang tidak terlibat dalam pengambilan keputusan di dalam rumah atau masyarakat mengenai bagaimana kebutuhan sanitasi yang baik.

Untuk itu, TP-PKK NTB melalui Pokja Empat yang dimilikinya sampai saat ini intens menyuarakan kesehatan, kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat yang ditujukan untuk mendorong perubahan perilaku dengan peran akitf perempuan. ‘’Ada lima pilar yang berusaha kita penuhi untuk STBM. Yaitu tidak buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum rumah tangga, mengelola sampah, dan melakukan pengelolaan limbah cari rumah tangga,’’ ujar istri Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah, SE.M.Sc ini.

Menurut Niken, pemenuhan target tersebut membutuhkan kerja keras. Mengingat posisi Indonesia secara umum berada di urutan nomor dua terkait kesadaran tentang kebersihan. ‘’Poin yang pertama saja (tidak buang air sembarangan, Red) kita masih nomor dua di seluruh dunia. Kita perlu usaha yang sungguh-sungguh,’’ tegasnya.

Salah satu tantangan yang perlu dilewati adalah akses edukasi yang diharapkan ke depan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat sampai ke pelosok. Pasalnya masih banyak masyarakat di daerah yang tidak merasa risau tinggal di lingkungan yang kurang bersih atau belum baik akses sanitasinya, terlebih untuk perempuan dan anak-anak.

‘’Ini menjadi masalah, dan itu berlipat karena berkaitan dengan kualitas hidupnya sehingga anak-anaknya menjadi stunting. Generasinya akan begitu terus. Kita harus mulai mengubah itu semua,’’ ujarnya.

Turut hadir sebagai pembicara Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Agus Nurali Sp.KO, yang menerangkan bahwa sebagian besar penyakit penyebab kematian di Indonesia disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Dicontohkannya seperti masalah diare, hepatitis, dan stunting yang masih tinggi persentasenya di Indonesia.

WINNER Project Manager YPII, Herie Ferdian, menerangkan bahwa saat ini YPII sebagai salah satu mitra pemerintah di NTB sedang mengimplementasikan tiga program STBM yang dilaksanakan di Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Utara, Dompu, dan Sumbawa.

Filed Under: Uncategorized

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Analisis Fasilitas Sanitasi dalam Mencegah Penularan Covid-19 di Rumah Sakit X
  • PENTINGNYA SANITASI LINGKUNGAN DI ERA PANDEMI COVID-19
  • MEMPERKUAT SANITASI DI MASA PANDEMI COVID 19
  • Mencegah Corona: Tindakan Sanitasi yang Dilakukan Bolu Susu Lembang untuk Menjaga Kualitas dan Kebersihan Produk Agar Terhindar dari COVID-19
  • Di Jakarta, Kondisi Sosiodemografi dan Kesehatan Lingkungan Sangat Berpengaruh terhadap Kejadian COVID-19

Recent Comments

    Archives

    • February 2024
    • January 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • October 2023
    • September 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • May 2023
    • April 2023
    • March 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • November 2022
    • October 2022
    • September 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • May 2022
    • April 2022
    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • November 2021
    • October 2021
    • September 2021
    • August 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020

    Categories

    • kesehatan
    • Sanitarian Kit
    • Uncategorized

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org

    Copyright Indotekhnoplus, Developed by Leads.id