Mas Poer kini sudah mantap untuk berbisnis sanitasi . Keputusan ini beliau ambil setelah mengetahui peluang pasar yang sangat menguntungkan di bisnis sanitasi. “Ini adalah kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan Sanitasi di Kabupaten Dompu,” ujarnya, “karena menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016 masih ada 26.255 KK yang belum memiliki jamban sehat.” Menurutnya, keputusan besar ini mantap ia ambil setelah mengikuti “Pelatihan Wirausaha Sanitasi” yang difasilitasi oleh STBM SEHATI Project.
Pak Rudi Poertomo, yang akrab dipanggil Mas Poer, tinggal di Desa Lepadi, Kecamatan Pajo di Kabupaten Dompu. Bapak dari empat orang anak ini sehari – harinya adalah pemilik Toko Bangunan Lepadi Jaya di desanya. Pada Bulan November 2016 ia berkesempatan mengikuti pelatihan wirausaha sanitasi yang difasilitasi oleh Plan International Indonesia dan SIMAVI dimana pada kesempatan itu juga diinisiasi terbetuknya Forum Pengusaha Sanitasi (FORPAS) dan Mas Poer terpilih sebagai ketuanya. Ketimbang sebagai pengusaha ia lebih senang dikenal sebagai “dealer jamban” karena inovasi yang ia lakukan untuk pemasaran paket jamban sehat adalah mengadopsi pembiayaan “dealer sepeda motor” yang umum dan popular di masyarakat.
“Hanya dengan memberi uang muka Rp.50.000,-, maka dalam waktu 2 x 24 jam FORPAS akan bangunkan paket jamban sehat di rumah Anda. Sampai sekarang, cuma kami yang berani kasi kredit jamban di Dompu!” ujarnya dengan penuh semangat dalam sesi Promosi Kesehatan terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu suatu proses perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menekankan pada lima pilar perubahan perilaku yaitu;
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) 2. Selalu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengali 3. Pengolahan Air Minuman dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT) 4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT) 5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLRT)
Adapun tujuan dari difasilitasinya pelatihan wirausaha sanitasi oleh Proyek STBM SEHATI ini adalah agar warga masyarakat, termasuk yang paling miskin memiliki akses ke sarana sanitasi terutama kloset dan jamban sehat yang terjangkau dan sekaligus berkualitas.
Sebelumnya, Mas Poer merasa prihatin dengan keadaan penduduk di desanya yang enggan membangun jamban karena masih di anggap barang mewah. Walaupun sudah dipicu berulang – ulang kendala keuangan menjadi penghalang untuk membangun jamban sehat. Jadi jangan heran jika kasus diare di kecamatan tempat ia tinggal masih sangat tinggi, tahun 2016 saja tercatat ada 2654 kasus diare berdasarkan data dari Puskesmas Ranggo. Hal inilah yang membuat ia tertantang dan akhirnya mendaftar untuk mengikuti seleksi sebagai peserta pelatihan wirausaha sanitasi.
Pasca terpilih sebagai Ketua FORPAS ia langsung membentuk dan mengkoordinir 5 sentra produksi jamban sehat yang tersebar di Kecamatan Hu’u, Kecamatan Pajo, Kecamatan Dompu dan Kecamatan Manggelewa. Berbagai varian kloset murah meriah dengan harga Rp. 85.000,- ia produksi dari yang untuk dewasa sampai kloset ramah anak. Selain itu untuk proses pembiayaan kredit jamban, Mas Poer juga bekerja sama dengan Bank Prekreditan Rakyat, Koperasi dan bahkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Kloset yang ia pasarkan diberi merek “TiM” yang merupakan kepanjangan dari “Tai is Money”. Yang menarik adalah ia juga melibatkan para remaja putri dan ibu rumah tangga dalam bisnis sanitasi ini baik sebagai tenaga pemasaran ataupun sebagai unit produksi, dimana hal ini jarang ditemui di bisnis lainnya.
“Saya sangat berharap pemerintah terutama Pak Bupati peduli terhadap isusanitasi ini. Percuma saja hasil pertanian meningkat tapi masyarakatnya masih banyak yang buang hajat sembarangan. Itu tidak sehat dan juga tidak bermartabat!” ujarnya saat mengikuti Rapat Koordinasi STBM tingkat Kabupaten Dompu.
Ia juga berharap bahwa FORPAS juga masih terus di damping oleh pemerintah maupun pihak lain yang peduli pada isu sanitasi. Mas Poer berharap bahwa forum yang di pimpinnya ini di latih lagi terkait proses promosi , pemasaran dan pengembangan produk sanitasi lainnya sepert wastafel, tempat sampah, keramik air dan lainnya. Mas Poer sangat yakin dengan dukungan berbagai pihak FORPAS bisa berperan dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Dompu menuju kabupaten yang terbebas dari kebiasaan buang hajat sembarangan.
Jamban : http://stbm.kemkes.go.id/app/news/11515/mas-poer-makin-berkibar-di-bisnis-jamban
Leave a Reply