Ketua Pembina Yayasan Odesa Budhiana Kartawijaya mengatakan, pemerintah harus mengevaluasi program pembangunan sanitasi yang selama ini dijalankan, terutama para pejabat tingkat desa. Sejauh ini pemerintah belum serius menjadikan masalah sanitasi sebagai isu pokok yang pembangunannya harus dikawal secara serius.
“Sanitasi buruk itu cermin keterbelakangan hidup, apalagi di masa sekarang di mana kepadatan penduduk semakin meningkat. Jika pembangunan rumah-rumah baru yang di huni kelas menengah sanitasinya baik tetapi kita lupa hunian keluarga miskin yang buruk sanitasi, maka Indonesia akan tetap sebagai bangsa terpuruk,” kata Budhiana melalui siaran pers, Jumat (19/11/2021).
1. Keluarga miskin sangat erat dengan buruknya sanitasi
IDN Times/Istimewa
Menurut Budhiana, jika pemerintah menginginkan kemajuan harus melihat sisi keterbelakangan yang paling akut. Target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) mesti diperhatikan oleh setiap kepala daerah, termasuk kepala desa dengan menjadikan sanitasi buruk sebagai problem utama.
Terutama di kalangan keluarga miskin, sanitasi buruk ini berhubungan dengan stunting dan keadaan fisik anak-anak mudah sakit-sakitan dan daya pikir mereka akan sulit beradaptasi dengan ilmu pengetahuan.
“Setiap tahun kita melihat data yang memprihatinkan karena sanitasi di Indonesia buruk. Perbaikan-perbaikan selalu dilakukan masyarakat, sedangkan pemerintah sangat lambat dan mengabaikan keluarga fakir-miskin yang hidup kekurangan air bersih dan keadaan lingkungan tempat tinggalnya kumuh,” kata Budhiana.
Sumber : https://jabar.idntimes.com/news/jabar/debbie-sutrisno/masih-banyak-kawasan-sanitasi-buruk-di-pinggiran-kota-bandung
Leave a Reply