• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • blog
  • Sanitarian Kit`
  • Kesling Kit
  • Cetakan Jamban
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami

Sanitarian Kit

Distributor Sanitarian Kit

Menteri Suharso: Akses Sanitasi dan Air Minum Naik, Tapi Tak Dibarengi Kualitas

August 4, 2022 by info_zb324480 Leave a Comment

Dalam satu dekade terakhir Indonesia mencatat peningkatan akses sanitasi dan air minum di masyarakat. Namun, hal ini ternyata tidak dibarengi dengan standar kualitas yang memadai.

Menteri Perencanaan Pembangunan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengungkap fakta-faktanya. Ia menyebut akses sanitasi layak di Indonesia meningkat dari 55 persen di 2010 menjadi 80 persen di 2021.

Kemudian, praktik BAB sembarangan di lahan terbuka mengalami penurunan dari 19 persen di 2010 menjadi 5 persen di 2021. Serta peningkatan akses air minum layak meningkat dari 66 persen di 2010 menjadi 91 persen di 2021.

“Dengan laju peningkatan ini indonesia masih berada pada jalur untuk mencapai target pembangunan jangka menengah nasional. Tetapi dengan peningkatan itu secara kualitatif tak diikuti dengan standar kualitasnya,” katanya dalam pembukaan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2022, Rabu (25/5/2022).

Ia mengacu pada data yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 lalu. Suharso menyampaikan, dari 80 persen rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak, hanya 7 persen rumah tangga yang memiliki akses layak dan aman.

“Dan dari 91 persen rumah tangga yang memiliki akses air minum layak, ini ketersediaan layak hanya 12 persen ayng dinilai aman, dan 19 persen yang memiliki air minum jaringan perpipaan,” terangnya.

Berdasar pada data ini, Suharso meminta pemerintah daerah meningkatkan perhatiannya guna memberikan akses kepada masyarakat. Alasannya, kepala daerah memiliki peran sentra dalam menjalankan tugas tersebut.

“ini kepada bupati dan walikota, dalam hal penyediaan air minum itu, utamanya di kota-kota deengan PDAM memang sebuah tantangan besar dan perlu penyelesaian yang terintegrasi sedemikian rupa. Saya kira ini program besar buat kita semua,” paparnya.

Ia memandang, dalam artian akses sanitasi yang aman berarti tak adanya limbah domestik yang dihasilkan tak boleh menimbulkan bahaya bagi masyarakat. Utamanya mengganggu ketersediaan air minum.

“Kalau dilihat dari proporsi akses aman terhadap akses layak, tampaklah bahwa pemenuhan akses aman itu perlu segera menjadi perhatian kita semua sebagaimana yang telah disampaikan tadi,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.https://www.vidio.com/embed/2300551-air-pdam-mati-100-keluarga-kesulitan-air-bersih?source=liputan6-bisnis&medium=embed&autoplay=true&player_only=true&mute=true&sticky=false&embed_position=article-embed2 dari 3 halaman


Wanti-Wanti

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mewanti-wanti peran penting kepala daerah dalam menjamin ketersediaan air minum dan sanitasi di masyarakat. Ia ingin memastikan perhatian terhadap infrastruktur sektor ini menjadi hal penting.

Ia memandang Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2022 menjadi wadah penting dalam memperkuat profil sanitasi dan air minum. Ini sekaligus jadi wadah untuk mendiskusikan segala masalah utama dalam menjamin kebutuhan dasar masyarakat.

“Saya kira memang untuk penyediaan air minum yang sebagaimana ditingkatkan akses keamanan dan akses aman ini jawaban yang paling penting itu terletak di bahu para pemimpin di daerah,” katanya saat membuka KASN 2022, Rabu (25/5/2022).

Infrastruktur sanitasi dan air minum ini, menurutnya jadi satu aspek infrastruktur yang penting. Disamping akses jalan hingga gedung-gedung di perkotaan. Ia juga melihat adanya ancaman jika sanitasi dan air minum ini tidak tertangani dengan baik.

“seringkali kalau infrastruktur yang dilihat itu, jalan, gedung, padahal dari pengalaman kita saat pandemi, ketersediaan air itu menunjukkan (sebuah) ancaman. Kalau sekarang kita dihadapkan dengan hepatitis, kita lihat juga penyakit menular yang ada di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia,” terangnya.

“dan salah satu persoalannya adalah air bersih terutama penyediaan air minumnya,” imbuh dia.

Dalam hal ini, ia kembali menekankan peran kepala daerah untuk bisa memastikan hal itu. Tujuannya, untuk mengurangi risiko yang berbahaya bagi masyarakat.

“Saya kira saya mengajak bupati, walikota, untuk memberikan perhatian, atensi yang luar biasa hal-hal soal air ini, sebagaimana juga dalam infrastruktur pelayanan dasar lainnya,” kata dia.3 dari 3 halaman


Indikator SDGs

Suharso Monoarfa
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada kesempatan yang sama, Suharso mengungkap peningkatan akses air minum dan sanitasi ayng layak dan aman merupakan salah satu indikator dari Sustainable Development Goals (SDGs). Bahkan ini telah menjadi bagian penting dalam penyediaan infrastruktur yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“dan sejalan dengan visi Indonesia 2045, transformasi ekonomi didukung pembangunan SDM dimana didalamnya penyediaan air minum dan sanitasi berperan penting, sehingga kita bisa menyelamatkan masyarakat dan bangsa dari ketersediaan air yang tak memenuhi syarat,” tuturnya.

Penyediaan Akses

Lagi-lagi, Suharso menyampaikan, pandemi menjadi satu cermin penting dalam menyediakan fasilitas air minum dan sanitasi yang memadai di rumah tangga. Maka ia memandang masalah yang meliputi harus bisa diselesaikan.

“Karena itu perlu diselesaikan secara terintegrasi, terutama dalam mencegah dan mengendalikan infeksi yang jadi salah satu sumber gangguan penyakit,” katanya.

Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4970905/menteri-suharso-akses-sanitasi-dan-air-minum-naik-tapi-tak-dibarengi-kualitas

Filed Under: Uncategorized

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Analisis Fasilitas Sanitasi dalam Mencegah Penularan Covid-19 di Rumah Sakit X
  • PENTINGNYA SANITASI LINGKUNGAN DI ERA PANDEMI COVID-19
  • MEMPERKUAT SANITASI DI MASA PANDEMI COVID 19
  • Mencegah Corona: Tindakan Sanitasi yang Dilakukan Bolu Susu Lembang untuk Menjaga Kualitas dan Kebersihan Produk Agar Terhindar dari COVID-19
  • Di Jakarta, Kondisi Sosiodemografi dan Kesehatan Lingkungan Sangat Berpengaruh terhadap Kejadian COVID-19

Recent Comments

    Archives

    • February 2024
    • January 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • October 2023
    • September 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • May 2023
    • April 2023
    • March 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • November 2022
    • October 2022
    • September 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • May 2022
    • April 2022
    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • November 2021
    • October 2021
    • September 2021
    • August 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020

    Categories

    • kesehatan
    • Sanitarian Kit
    • Uncategorized

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org

    Copyright Indotekhnoplus, Developed by Leads.id