Melalui Program Voice For Change Pathership, Mitra Bentala dan SNV Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Lampung mengadakan seminar daring dengan tema “Peran Pihak Swasta Untuk Sanitasi Sekolah Dalam New Normal Penanganan Covid-19, Kamis, 2/7/2020.
Acara dihadiri sebanyak 110 partisipan dari berbagai elemen seperti dari berbagai perusahan swasta, BUMN, BUMD, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa kabupaten dan kota di provinsi Lampung, HAKLI, Perguruan Tinggi Puskesmas, para sanitarian, sekolah-sekolah, Polri, NGO dan media baik dari Lampung maupun luar Lampung.
Acara seminar daring ini menampilkan narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Budaya Direktur Sekolah Dasar Sri Wahyuningsih, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Sulpakar, dari pihak swasta PT Tirta Investama Danone Lampung Radhitya Putra dan sebagai penanggap dari Ketua Forum CSR Lampung.Saptarini.
Husnul Maad, Country Manager Program Voice For Change SNV Indonesia sebagai pengantar acara menyampaikan bahwa SNV untuk sector WASH di Indonesia ada di 2 provinsi di sumatera yaitu Sumatera Barat melaui lembaga PKBI dan LP2M dan Provinsi Lampung melalui Mitra Bentala dan YKWS.
Untuk sektor WASH SNV mendukung pemerintah untuk percepatan capaian Universal Acces 100% Sanitasi Layak.
Dan tentunya saat ini mendorong untuk pencapaian akses sanitasi menuju sanitasi aman, termasuk di dalamnya terkait dengan sanitasi sekolah yang baik.
Sementara itu penjelasan dari Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Wahyuningsih dalam materinya sekolah menjadi arus utama menjadi pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui keteladanan ekosistem sekolah dalam rangkah mewujudkan Generasi Emas 2045 yang cerdas, berkarakter, sehat dan berdaya saing.
Lain hal nya dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar menyoroti bahwa keterlibatan pihak swasta untuk sanitasi sekolah masih minim.
Untuk itu, kata dia, perlu kolaborasi secara luas dari berbagai pihak untuk bersama-sama dengan pemerintah untuk mewujudkan pembangunan sanitasi di sekolah.
Situasi saat ini masih pademi covid-19 ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi sekolah-sekolah yang mulai aktif belajar dan mengajar untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dari pemerintah.
Radhitya Putra dari CSR Coordinator Danone Aqua Tanggamus dalam materinya bahwa Program WASH Aqua adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui perbaikan akses air bersih, sanitasi layak, dan perubahan perilaku.
Program WASH Untuk di Tanggamus ada 2 Desa, 1.690 Jiwa dan 163 sambungan rumah.
Direktur Mitra Bentala Mashabi dalam rilisnya menyampaikan tujuan dari seminar daring ini sesuai dengan tema yang diangkat ingin melihat adanya pemahaman bersama dan terciptanya sinergisitas untuk capaian target sanitasi sekolah yang layak menuju sanitasi aman tahun 2024.
Dan tergambarnya peran pihak swasta untuk sanitasi sekolah dalam new normal penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung.
Kehadiran pihak swasta sangat dibutuhkan untuk berkontribusi dalam mewujudkan sanitasi sekolah yang baik. Berdasarkan data Dapodik tahun 2016, terlihat bahwa 30,52% sekolah tidak memiliki sumber air atau kalau pun ada sumber air tersebut tidak layak dari segi kesehatan, seperti berasal dari sungai, mata air tidak terlindungi atau sumber air permukaan.
Berdasarkan data base Dinas Pendidikan Provinsi Lampung 2015 jumlah sekolah tingkat SD 4.610, tingkat SLTP 1.267, tingkat SLTA 796 dan SMK berjumlah 414 sekolah.
Dari jumlah tersebut belum semua sekolah memiliki toilet yang standar sehat atau layak terutama perbandingan jumlah untuk laki-laki dan perempuan.
Sumber : http://www.jejamo.com/mitra-bentala-snv-indonesia-pemprov-lampung-helat-seminar-daring-sanitasi-sekolah-masa-pandemi-covid-19.html
Leave a Reply