Selain risiko infeksi COVID-19 meningkat, para dokter khawatir terkait lonjakan penyakit menular lainnya di Ukraina, seperti polio, kolera dan campak akibat invasi Rusia.
Menurut Kate White, manajer program darurat untuk Doctors Without Borders, sebelum perang, Ukraina memiliki tingkat vaksinasi yang rendah terhadap penyakit-penyakit menular dan mematikan itu.
Kini, para dokter di Ukraina khawatir terkait peningkatan penyakit menular yang akan menjadi konsekuensi lain dari invasi Rusia. Bahkan, diprediksi akan lebih banyak nyawa yang hilang akibat penyebaran penyakit.
Selain tingkat vaksinasi yang rendah, pemberian imunisasi rutin pun tidak lagi berjalan karena sistem kesehatan negara telah terganggu di Ukraina.
“Begitu banyak kota mengalami gangguan akses ke perawatan kesehatan, beberapa tempat di sana tidak lagi memiliki pasokan air seperti dulu, mereka tidak memilikinya lagi. Listrik, ada masalah dengan sanitasi. Jadi semua faktor risiko ini menumpuk satu sama lain, yang berarti ada peningkatan risiko,” kata White, dikutip dari CNN Internasional, Senin (21/3/2022).
Mengingat penyakit kolera dapat menyebar di tempat-tempat dengan pengolahan air yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, dan kebersihan yang tidak memadai. Ditambah lagi dengan risiko polio dan campak yang meningkat karena semakin banyak orang berkumpul dan melarikan diri dari daerah tersebut.
White juga mengungkapkan, Ukraina sudah mengalami sejumlah wabah penyakit menular ini sebelumnya. Salah satunya di kota Mariupol, lokasi yang saat ini menjadi serangan dan kerusakan besar akibat Rusia.
“Ada wabah polio di Ukraina tahun lalu. Ukraina adalah negara terakhir di Eropa yang mengalami wabah kolera pada 2011, dan itu terjadi di Mariupol,” katanya.
Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5994290/ngeri-3-penyakit-mematikan-ini-intai-warga-ukraina-imbas-invasi-rusia
Leave a Reply