Sanitasi dan kebersihan adalah dua elemen penting yang mendukung kelangsungan hidup manusia.
Keduanya juga penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan taraf hidup seseorang.
Sayangnya, sanitasi menjadi masalah yang sering dihadapi banyak negara di dunia.
Tanpa sanitasi yang memadai, seluruh penduduk berisiko terkena penyakit yang berkaitan dengan kebersihan.
Diperkirakan bahwa terdapat 1,7 miliar orang yang kekurangan sanitasi dasar. Jumlah ini setara dengan 21% dari populasi dunia.
Sanitasi dasar, yakni akses menuju fasilitas pembuangan feses dan urine yang aman serta higienis.
ADVERTISEMENT
Pengertian Sanitasi Lahan
Foto: Sanitasi (Istockphoto)
Salah satu syarat penyiapan lahan yang bagus adalah bersih dari segala macam tumbuhan, seperti gulma (tanaman pengganggu) dan sejenisnya.
Lahan juga harus terbebas dari mikroorganisme pengganggu.
Tujuan sanitasi lahan adalah membersihkan area untuk mempermudah penanaman dan pertumbuhan tanaman.
Tujuan lainnya adalah menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.
Selain itu, sanitasi lahan juga berfungsi untuk memberantas atau mengendalikan hama maupun penyakit yang berada di dalam tanah.
Beberapa sumber kontaminan lahan, yakni:
1. Hama
Hama dalam ilmu tanaman berarti makro organisme yang aktivitas hidupnya merugikan petani.
Makro organisme ini berpotensi merusak pertumbuhan tanaman mulai dari bibit atau benih.
Salah satu contoh hama yang ada dalam tanah, yakni ulat tanah (Agrotis Ipsilon). Hama ini menyerang tanaman madu.
Sedangkan semut biasanya menyerang tanaman jagung manis. Hama ini menyerang batang dan daun setelah benih atau bibit ditanam.
Hama lainnya yakni tikus dan anjing liar. Mereka bisa memakan padi atau jenis tanaman lain yang disukainya.
2. Penyakit
Yang dimaksud penyakit dalam ilmu tanaman yakni mikro organisme yang hidupnya merusak jaringan tanaman melalui udara, dari benih atau bibit itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Scroll untuk melanjutkan
Penyakit bisa juga menyerang melalui air tanah yang tidak steril, yang terdiri dari nematoda. Ini adalah penyebab yang merusak jaringan akar.
Adapun jenis patogen yang menjadi penyebab penyakit, yakni:
- Bakteri. Ini merusak jaringan akar dan membuat tanaman menjadi layu, kemudian mati.
- Jamur. Ini merusak jaringan tanaman, mulai dari akar, batang, daun dan buah.
- Virus. Ini merusak dan berkembang di dalam jaringan tanaman, sehingga sangat sulit untuk diberantas.
3. Gulma
Gulma adalah tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar tanaman. Pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya merugikan.
Sebab, jenis tanaman ini bisa menghambat pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi.
Gulma juga bisa menjadi sarang hama dan penyakit.
Pengertian Sanitasi Lingkungan
Foto: sanitasi-lingkungan.jpg
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan pada suatu lingkungan.
Kondisi ini mencakup perumahan, konstruksi, pembuangan limbah, pasokan air yang higienis, dan lainnya.
Di Indonesia sendiri, kesehatan lingkungan masih dalam kondisi sangat memprihatinkan akibat higienitas yang belum optimal.
Karena kondisi tersebut, angka penyakit menular di Indonesia masih tergolong sangat tinggi.
Sanitasi lingkungan menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan lingkungan dalam 5 tahun ke depan.
Hal ini juga merupakan aspek pencegahan berdasarkan perawatan.
Dengan upaya pencegahan yang baik, jumlah orang yang mungkin terjangkit penyakit akibat higienitas buruk bisa diminimalkan.
Selain itu, anggaran untuk mengatasi penyakit, banjir, pencemaran sungai, dan penyumbatan saluran air juga bisa dialokasikan untuk hal lainnya.
Manfaat Sanitasi Lingkungan
Foto: Sanitasi (Istockphoto)
Sanitasi adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan.
Dengan sanitasi yang baik, kualitas hidup masyarakat yang tinggal di daerah tersebut lebih terjamin.
Ada pun beberapa manfaat sanitasi lingkungan yang baik, antara lain:
1. Menghindari Kerugian Ekonomi
Sanitasi yang buruk bisa membuat perkembangan ekonomi di suatu daerah terhambat.
Hal ini berkaitan dengan kesehatan dan kualitas masyarakat yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk tersebut.
Apabila perkembangan ekonomi terhambat, pendapatan per kapita suatu negara juga mungkin ikut terpengaruh ke arah negatif.
Lain halnya apabila daerah tersebut memiliki sanitasi yang baik.
Dengan sanitasi yang baik, kualitas masyarakat yang tinggal di sekitar juga mungkin akan lebih baik.
2. Meningkatkan Kualitas Kehidupan
Perilaku sanitasi yang baik dapat mengurangi kasus diare.
Kondisi ini ditandai dengan feses cair, sakit perut dan lemas.
Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan, yang bisa dipicu dan diperparah dengan sanitasi lingkungannya yang buruk.
Kondisi ini juga rentan dialami oleh balita dan anak-anak.
Risiko kehilangan nyawa semakin tinggi jika mengalami dehidrasi.
Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/sanitasi
Leave a Reply