Kota Padang berada pada jalur Ring of Fire yang memiliki risiko yang cukup besar terhadap ancaman gempa dan tsunami yang juga berdampak terhadap fasilitas infrastruktur sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kerentanan infrastruktur sanitasi saat menghadapi skenario bencana gempa dan tsunami di Kota Padang. Metode yang dipakai dengan memberikan bobot nilai kerentanan melalui pendekatan & penyesuaian. Nilai kerentanan yang diperoleh berupa 1 untuk tingkat kerentanan rendah dan 3 untuk kerentanan tinggi dengan menghitung setiap parameter fasilitas sanitasi. Hasil penilaian kerentanan fasilitas sanitasi terhadap skenario gempa berada pada tingkat kerentanan rendah. Hasil penilaian kerentanan terhadap skenario tsunami memiliki nilai yang beragam, diantaranya 26,3% sistem drainase primer memiliki kerentanan rendah, 68,4% lainnya memiliki kerentanan tinggi. TPA memiliki kerentanan rendah. 78,7% kontainer sampah memiliki kerentanan tinggi dan 21,2% memiliki kerentanan rendah. IPLT memiliki kerentanan kerentanan tinggi. 44,7% TPST3R memiliki nilai kerentanan tinggi dan sisanya memiliki tingkat kerentanan rendah. 55% IPAL komunal memiliki nilai kerentanan rendah dan 45% memiliki kerentanan tinggi. Rekomendasi yang diberikan kepada Pemkot Padang yaitu mengaplikasikan metode pembangunan sesuai standar dan peraturan terkait cara membangun fasilitas di daerah rawan bencana gempa dan tsunami serta mengaplikasikan teknologi yang diperlukan pada banguunan sanitasi agar mampu bertahan terhadap bencana gempa dan tsunami.
Sumber : https://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/article/view/120973