Pandemi Covid-19 kini menjadi problem baru bagi isu kelangkaan air di Indonesia, karena tidak semua masyarakat mempunyai akses terhadap air bersih.
Penggunaan air bersih selama ini disebut sebagai bagian penting pengendalian risiko penyebaran virus, termasuk Covid-19. WHO pun dalam rekomendasinya pada April 2020 menganjurkan antara lain tersedianya air untuk mencuci tangan dan aktivitas sanitasi lainnya.
Konsumsi air ternyata meningkat selama pandemi COVID-19, menurut kajian awal Indonesia Water Institute (IWI) yang dilakukan pada periode 15 Oktober 2020 – 12 November 2020. Aktivitas mandi, misalnya, meningkat menjadi 3 kali sehari atau tiga kali lipat dari kondisi normal bagi 65% responden.
Pendiri IWI Firdaus Ali dalam konferensi daring pada 11 Februari 2021 juga mencontohkan, responden yang mencuci tangan kurang dari 5 kali memiliki jumlah yang dominan pada survei sebelum pandemi. Namun sejak pandemi, mayoritas responden saat ini mencuci tangan lebih sering hingga 10 kali sehari, atau 5 kali lipat dari kondisi normal.
Firdaus menyebut, konsumsi air juga meningkat selama pandemi. Untuk mandi saja, responden menghabiskan hingga 210 liter per orang setiap hari atau 3 kali lipat dari masa pra pandemi. Angka ini terhitung signifikan, mengingat kajian IWI pada 2012 menunjukkan penggunaan air bersih secara keseluruhan mencapai 225 liter per kapita di Jakarta.
Sumber : https://airkami.id/problem-akses-air-bersih-saat-pandemi-di-indonesia/
Leave a Reply