KEMENTERIAN Pekerjaan Umum (PU), menergetkan program penanganan sanitasi masyarakat, Block Grant Sanitasi sebanyak di 1.800 lokasi. Hal ini terungkap saat dilakukan saat digelar kegiatan Community Based Sanitation Devloment Project (SANIMAS) di Medan Sumatera Utara (Sumut), Selasa (19/2).
Sekretaris Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PU, Dadan Krisnandar mengatakan perlu diciptakan sebuah program yang mampu menarik masyarakat untuk berpartisipasi menangani berbagai permasalahan terkait sanitasi berbasis masyarakat.
Menurutnya, lewat project ini masyarakat secara mandiri mengorganisasi komunitasnya merencanakan, melaksanakan, hingga mengawasi sendiri program sampai dengan upaya berkelanjutan. “Program ini dicanangkan juga dalam upaya mendukung pencapaian target MDG pada tahun 2015 mendatang,” katanya di Medan, Selasa (19/2).
Dia menyebutkan target pencapaian MDG pada tahun 2015 menurunkan 50 persen jumlah penduduk yang belum memiliki akses pada air minum dan sanitasi dasar serta sasaran RPJMN 2010-2014 dalam bidang sanitasi, dan peningkatan layanan pengelolaan air limbah. Lebih jauh dirinya menjelaskan, dalam mencapai project tersebut, perlu adanya serangkaian langkah yang dilakukan, diantaranya menyusun Program Block Grant Sanitasi di 1.800 Lokasi.
Komitmen dan dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota juga sangat dibutuhkan, khususnya dalam pengadaan biaya operasional proyek, sehingga dapat memperkuat efektivitas pelaksanaannya bagi masyarakat di wilayah masing-masing.
Komponen utama Community Based Sanitation Development Project ini adalah penguatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan infrastruktur sanitasi melalui Block Grant atau bantuan langsung masyarakat, dengan alokasi dana untuk tiap lokasi maksimal sebesar Rp425 juta, dengan rincian maksimal lima persen untuk biaya persiapan, perencanaan, dan operasional. Selain itu 35 persen untuk biaya upah tenaga kerja konstruksi dan minimal 60 persen untuk biaya konstruksi.
Sebanyak 1.800 lokasi pelaksanaan proyek ini ada di 13 provinsi di Indonesia, yang tersebar di 48 kabupaten/kota yang telah memiliki strategi sanitasi kota. Di samping itu, menurutnya kabupaten/kota penerima manfaat merupakan wilayah yang memiliki lokasi kelurahan yang telah menerima dana bantuan langsung masyarakat sebanyak tiga kali siklus dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perkotaan. Masyarakat penerima manfaat, adalah mereka yang merupakan kelompok rentan dan kaum perempuan berada di lingkungan rawan sanitasi.
“Selain dibiayai oleh dana APBN, juga ada dana dari Islamic Devloment Bank (IDB) sebesar US$100 juta, dan saat ini sudah masuk dalam proses pre-approval oleh Board of Executive Director, IDB di Negara Arab Saudi,” katanya.
Sementara itu program ini akan dibagi menjadi dua wilayah. Wilayah pertama di Kota Pelembang, Provinsi Sumatera Selatan, dan wilayah kedua di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Seluruh kabupaten/kota akan dilibatkan pemerintah dan pemegang kebijakan. “Kami berharap dengan adanya program ini, masyarakat mampu meningkatkan kapasitasnya melakukan praktik hidup bersih dan sehat lewat perencanaan dan pembangunan,” katanya.
Sumber : http://www.ampl.or.id/digilib/read/27-program-sanitasi-jangkau-1-800-lokasi/47795
Leave a Reply