• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • blog
  • Sanitarian Kit`
  • Kesling Kit
  • Cetakan Jamban
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami

Sanitarian Kit

Distributor Sanitarian Kit

Risiko Minimnya Sanitasi di Afrika Seharga Nyawa

July 29, 2022 by info_zb324480 Leave a Comment

Secara global, 785 juta orang tidak memiliki air bersih yang dekat dengan rumahnya. Bahkan banyak di antara mereka harus berjalan selama setengah jam untuk menemukan air yang layak minum. Dan ketika krisis iklim mulai terjadi, kondisi ini semakin parah. Laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2017 itu juga mengatakan bahwa 2 miliar orang masih kekurangan sanitasi dasar. Sebanyak 7 dari 10 tinggal di pedesaan dan sepertiganya tinggal di negara-negara kurang berkembang.

Wilayah itu di antaranya adalah Afrika. Di Afrika, tak sampai satu dari tiga orang memiliki akses sistem drainase yang baik, dengan hanya 63% warga memiliki akses air bersih. Penelitian dari Afrobarometer pada tahun 2014 – 2015 itu juga mengungkap hanya 30% warga yang memiliki akses pembuangan kotoran.

“Afrika sendiri sebenarnya bisa dibilang tanah yang subur. Hanya memang akses terhadap pelayanan air bersih, sanitasi, dan MCK itu sangat-sangat kurang. Terakhir saya ke Uganda dan Somalia, saya bisa melihat langsung bagaimana kayak penyakit kolera karena memang tidak adanya akses air bersih,” ujar Andi Noor Faradiba dari Tim Global Humanity Response (GHR) – Aksi Cepat Tanggap (ACT), Jumat (4/12).

Sebagai contoh, Somalia. Tanpa akses ke air bersih, toilet dan sanitasi yang baik, risiko tertular penyakit, seperti diare, diare berair akut, kolera, dan infeksi pernapasan menjadi cukup tinggi. Dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 900 orang di Somalia, telah meninggal karena kolera dan mayoritas dari mereka adalah anak di bawah usia 5 tahun. Ketika perempuan melahirkan dalam kondisi yang seperti ini, kehidupan para ibu dan bayi juga dipertaruhkan.

Seorang perempuan mengumpulkan air untuk digunakan di rumah mereka di kamp IDP Bakassi, di Maiduguri, ibukota negara bagian Borno di Nigeria timur laut. (UNICEF/Abubakar)

“Dan ini rentan banget, karena memang sumber air mereka hanya genangan air bekas hujan yang bisa bertahan 1-2 minggu. Dan itu kan air yang tidak mengalir. Kondisi ini terjadi juga di Ghana, Mali, Uganda,” kata Faradiba.

Air permukaan ini memang seringkali tercemar. Air yang tercemar dan sanitasi yang buruk terkait dengan penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tifus, dan polio. Layanan air dan sanitasi yang tidak ada, tidak memadai, atau dikelola secara tidak tepat membuat individu rentan terhadap risiko kesehatan yang dapat dicegah. Hal ini terutama terjadi di fasilitas perawatan kesehatan di mana pasien dan staf ditempatkan pada risiko tambahan infeksi dan penyakit ketika air, sanitasi, dan layanan kebersihan kurang.

Ikhtiar untuk memutus kesulitan itulah yang hendak ditempuh ACT bersama Global Wakaf melalui Sumur Wakaf. Saat ini Sumur Wakaf mengalami peningkatan jumlah dibandingkan dua tahun lalu. Belasan Sumur Wakaf dibangun pada tahun ini di 5 negara Afrika dan sampai akhir tahun ini pun masih ada yang berproses.

“Kita ingin kebermanfaatan yang kita berikan itu seluas-luasnya. Kita tidak ingin cuma beberapa negara. Kita ingin kalau perlu seluruh negara Afrika yang masih memiliki kesenjangan privilege untuk pengaksesan air bersih itu kita berada di sana, memberi jawaban, memberi bantuan, khususnya Sumur Wakaf,” harap Faradiba.

Sumber : https://news.act.id/berita/risiko-minimnya-sanitasi-di-afrika-seharga-nyawa

Filed Under: Uncategorized

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Analisis Fasilitas Sanitasi dalam Mencegah Penularan Covid-19 di Rumah Sakit X
  • PENTINGNYA SANITASI LINGKUNGAN DI ERA PANDEMI COVID-19
  • MEMPERKUAT SANITASI DI MASA PANDEMI COVID 19
  • Mencegah Corona: Tindakan Sanitasi yang Dilakukan Bolu Susu Lembang untuk Menjaga Kualitas dan Kebersihan Produk Agar Terhindar dari COVID-19
  • Di Jakarta, Kondisi Sosiodemografi dan Kesehatan Lingkungan Sangat Berpengaruh terhadap Kejadian COVID-19

Recent Comments

    Archives

    • February 2024
    • January 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • October 2023
    • September 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • May 2023
    • April 2023
    • March 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • November 2022
    • October 2022
    • September 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • May 2022
    • April 2022
    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • November 2021
    • October 2021
    • September 2021
    • August 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020

    Categories

    • kesehatan
    • Sanitarian Kit
    • Uncategorized

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org

    Copyright Indotekhnoplus, Developed by Leads.id