. (Antaranews Kalsel/Istimewa)Alhamdulillah bisa mewakili Kabupaten Barito Timur pada seleksi tenaga kesehatan teladan 2019Tanjung (ANTARA) – Mengubah perilaku atau kebiasaan orang lain yang kurang baik menjadi lebih bermanfaat memang cukup sulit dilakukan.
Pola pikir dan latar belakang pendidikan diyakini mempengaruhi perilaku seseorang.
Meski sulit dilakukan bagi Risnawati sanitarian di Puskesmas Desa Bentot Kabupaten Barito Timur bukan alasan untuk menyerah.
Ia pun rela harus menempuh jarak puluhan kilometer dari tempat tinggalnya Kota Amuntai Kabupaten Hulu Sungai menuju tempat kerjanya Puskesmas Bentot.
“Biasanya dua hari sekali baru pulang ke Amuntai,” jelas Risnawati.
Dipayungi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kini 10 desa di Kecamatan Petangkep Tutui perilaku masyarakat menjadi lebih sehat.
Ibu dua anak ini mengakui bukan soal mudah bagi warga 10 desa di Kecamatan Petangkep Tutui ini untuk merubah perilaku.
Kebiasaan buang air besar sembarangan menjadi perilaku sehari-hari selama bertahun – tahun.
Namun melalui pendampingan program STBM 2016 Risna bersama Yayasan Adaro Bangun Negeri bisa membuktikan kalau warga mau terbuka serta mengubah perilakunya.
Tak ada istilah tersinggung saat fasilitator dan sanitarian puskesmas melakukan program pemicuan tutur Risnawati
Warga sasaran program STBM pun diberi pelatihan cara membuat WC dengan alat cetak sederhana guna mendukung terwujudkan desa bebas BAB sembarangan.
Mahasiswa S2 pada program studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (PSDAL) Universitas Lambung Mangkurat ini punya strategi khusus mengubah pola pikir warga.
Melalui pendekatan hingga jaring kader dengan libatkan aparat desa satu bentuk perjuangan ibu dua anak ini mewujudkan desa bebas BAB sembarangan.
Persepsi masyarakat terhadap prilaku hidup sehat jadi pilihan judul skripsi wanita kelahiran 1 Maret 2018 ini untuk menyelesaikan kuliah S2nya.
Selain eksis perjuangkan desa ODF alumni D3 Poltekes Banjarbaru ini juga meraih predikat tenaga kesehatan teladan 2019 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
“Alhamdulillah bisa mewakili Kabupaten Barito Timur pada seleksi tenaga kesehatan teladan 2019,” jelas Risnawati yang semula terobsesi menjadi guru.
Sebagai sanitarian di Puskesmaa Bentot sejak 2011 target empat desa yang belum ODF bisa terwujud tahun ini.
Meski terkendala lokasi desa yang jauh serta akses jalan terbatas tak menyurutkan obsesi isteri dari Muhammad Yulianor untuk memotivasi warga lokal berperilaku hidup sehat.
Sumber : https://kalsel.antaranews.com/berita/99642/risnawati-sanitarian-yang-pantang-menyerah-wujudkan-odf
Leave a Reply