Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto mengungkapkan, sanitasi baik menjadi faktor penting mencegah beragam masalah kesehatan dan gizi, salah satunya stunting.
“Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita serta diare dan kecacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama dapat mengakibatkan stunting,” jelas Agus dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (8/9).
Agus menyebutkan, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi balita stunting sebesar 24,4% pada 2021. Artinya, hampir seperempat balita Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu.
Namun, angka tersebut lebih rendah dibanding 2020 yang diperkirakan mencapai 26,9%. Pemerintah sendiri menargetkan stunting di Indonesia akan turun menjadi hanya 14% pada 2024. Agar dapat mencapai target tersebut, perlu upaya inovasi dalam menurunkan jumlah balita stunting 2,7% per tahunnya.
Sementara itu, hasil penelitian lain, balita yang mendapat akses ke sanitasi layak, 1,45-8,51 kali lebih mungkin untuk tidak stunting. Selain itu, anak yang hidup di lingkungan terkontaminasi dengan sanitasi yang tidak layak memiliki risiko 40% mengalami stunting dan secara signifikan lebih tinggi di pedesaan dan pinggiran kota (43% & 27%) dibanding dengan yang tinggal di perkotaan.
Kondisi ini diperkuat dengan penelitian di 13 provinsi di Indonesia. Hasilnya, rumah tangga yang memiliki sanitasi baik, berkontribusi positif dalam mengurangi angka kejadian stunting serta stunting berat pada anak balita di tahun 2007–2014.
“Oleh karenanya dengan kondisi tersebut, jelas bahwa penyediaan sanitasi yang layak dan aman menjadi sangat penting dalam percepatan penurunan stunting pada balita di Indonesia,” ujar Agus.
Agus pun mendorong semua pihak untuk mewujudkan pembangunan sanitasi yang aman bagi semua masyarakat pada 2030, melalui kerja sama semua pihak.
Baik di pusat maupun daerah, sehingga segala upaya yang telah dilakukan sampai ke masyarakat, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dia pun mengapresiasi kepala daerah atas dedikasi yang tinggi dalam kepemimpinan untuk mewujudkan percepatan pembangunan sanitasi.
“Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua lintas sektor di pusat dan daerah, mitra pembangunan dan lapisan masyarakat telah bahu membahu untuk melaksanakan pembangunan air dan sanitasi dan upaya pengentasan stunting,” ujar Agus.
Sumber : https://validnews.id/nasional/sanitasi-kontribusi-cegah-masalah-kesehatan
Leave a Reply