Oleh Wawan Banu P. Selasa, 12 September 2017 06:45 “ Ayo Jaga Kebersihan” demikian disampaikan Tim BPTP Balitbangtan Kaltim kepada petani kooperator di lokasi Taman Teknologi Pertanian (TTP) Bangunrejo, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Salah satu Prinsip-Prinsip Penerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) adalah Budidaya Tanaman Yang Sehat. Budidaya tanaman yang sehat dan kuat menjadi bagian yang penting dalam program pengendalian hama dan penyakit. Tanaman yang sehat tentunya akan lebih dapat bertahan terhadap serangan hama dan penyakit bila dibandingkan dengan tanaman yang lemah. Juga tanaman yang sehat akan lebih cepat mengatasi kerusakan yang terjadi akibat serangan hama dan penyakit dengan mempercepat pembentukan anakan atau proses penyembuhan fisiologis lainnya. Hal tersebut disampaikan karena masih terlihat adanya sisa-sisa tanaman singgang, tunggul tanaman atau bagian-bagian tanaman lain yang tertinggal setelah masa panen. Bagian tanaman tersebut seringkali merupakan tempat berlindung hama, tempat berdiapause, atau tempat tinggal sementara sebelum tanaman utama kembali ditanam. Dengan membersihkan sisa-sisa tanaman tersebut berarti kita telah mengurangi populasi permulaan suatu hama dan penyakit yang secara potensial dapat merugikan pertanaman berikutnya. Dengan membersihkan tempat untuk berdiapause berarti kita memotong siklus hama dan menghilangkan sumber inokulum (bibit penyakit) sehingga perkembangbiakan berikutnya akan terganggu. Sanitasi yang dilakukan terhadap bagian tanaman yang telah terserang bertujuan untuk mengurangi sumber infeksi dan mencegah kerusakan tanaman berikutnya. Teknik sanitasi atau pembersihan merupakan cara pengendalian secara bercocok tanam yang paling tua dan cukup efektif untuk menurunkan populasi hama dan penyakit. Banyak hama dan penyakit yang dapat bertahan hidup atau berdiapause di sisa-sisa tanaman. Dengan membersihkan sisa-sisa tanaman tersebut berarti kita mengurangi laju peningkatan populasi dan ketahanan hidup hama.Jadi sanitasi dilakukan terhadap:1) Sisa-sisa tanaman yang masih hidup, 2) Tanaman atau bagian yang terserang hama, 3) Sisa tanaman yang sudah mati, 4) Jenis tanaman lain yang dapat menjadi inang pengganti, 5) Sisa-sisa bagian tanaman yang jatuh atau tertinggal di permukaan tanah seperti buah dan daun. Seperti juga teknik bercocok tanam lainnya sanitasi memerlukan banyak tenaga dan waktu untuk pelaksanaannya. Meskipun memerlukan banyak tenaga dan waktu tetapi harus dilakukan. Teknik ini hasilnya akan lebih efektif apabila dilakukan oleh seluruh petani pada suatu hamparan secara bersamaan. Selain menjadikan lingkungan pertanaman lebih sehat juga akan menambah keindahan Taman Teknologi Pertanian itu sendiri. Tanaman yang sehat, kuat dan produktif akan menghasilkan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi sehingga diperoleh harga yang baik dan produksi tinggi. Nilai tanaman yang tinggi akan mendatangkan keuntungan usaha tani yang tinggi. Kecuali itu tanaman yang sehat dan kuat akan meningkatkan ketahanannya terhadap serangan hama dan penyakit.Semua usaha budidaya tanaman yang dapat menyebabkan kesehatan dan produktivitas tanaman perlu ditingkatkan mulai dari pemillihan bibit, penentuan waktu tanam, sampai ke masa panen. Efisiensi dan efektivitas penggunaan input produksi harus ditingkatkan. Sumber : http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=933&Itemid=59 |
Leave a Reply