• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • blog
  • Sanitarian Kit`
  • Kesling Kit
  • Cetakan Jamban
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami

Sanitarian Kit

Distributor Sanitarian Kit

Sejarah Epidemi Penyakit dan Sanitasi

February 3, 2022 by info_zb324480 Leave a Comment

Pendekatan relijius dan mistis untuk mengatasi wabah sering kali menjadi hambatan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh mikroba. Opini Nadya Karima Melati.

Bildergalerie Wasser in Angola

Dia mengantar kami berjalan mengelilingi tembok kota Wismar, Jerman Utara dan seakan-akan pria ini sudah familiar dan sudah berkali-kali berada di tempat ini. Wismar seperti tipikal kota-kota awal di Eropa yang dikeliling tembok sebagai benteng yang kini masih terawat bentuknya. Pria dengan rambut yang pirang dan hidung yang tinggi ini adalah kerabat saya yang berdarah Jerman-Slovenia. Sembari melebarkan kedua tangannya dia berkata kepada saya, “Nadya apa kamu tahu pada masa dulu anak-anak sejak usia lima tahun di daerah diberi minum bir karena sulitnya menemukan air bersih untuk diminum?”. Saya menganguk saja karena tidak mengenal banyak sejarah Eropa khususnya Jerman.

Berdasarkan pemaparannya, Eropa sangat memprioritaskan kebersihan dan higienitas dan masalah kebersihan dan kesehatan sebagai perlambang dari penduduk negara Dunia Pertama yang modern. Tentunya kebiasaan higienis ini berdasarkan pengalaman penduduk Eropa terhadap epidemi penyakit mematikan yang pernah melanda pada sekitar tahun 1346 masehi dan membunuh hampir seperempat penduduknya. Kota Wismar sebagai kota pelabuhan cukup penting ketika laut menjadi sarana transportasi manusia untuk saling berpindah.

Penulis: Nadya Karima Melati

Perpindahan manusia dan pertambahan penduduk adalah alasan untuk mengerti bagaimana epidemi penyakit menyebar dan dimulainya kebiasaan kebersihan dan sanitasi. Hampir seluruh peradaban bangsa di bumi ini mengenal wabah akibat kontak dan belajar dari kematian yang disebabkan olehnya. Tulisan ini membahas bagaimana sejarah wabah sebagai pembelajaran untuk penyebaran gaya hidup bersih dan sanitasi pada hari ini.

Populasi dan Mobilisasi

Peralihan gaya hidup berburu dan meramu manusia menjadi bertani dan menetap memberi beberapa implikasi. Beberapa sejarawan menyatakan bahwa peralihan gaya hidup ini sesungguhnya merupakan kesalahan besar karena memicu pada permulaan kepemilikan pribadi, kemunculan struktur masyarakat, pertanian yang menghabiskan banyak waktu untuk bekerja mengurus lahan daripada berburu, dan juga pertambahan penduduk dan berkembangnya penyakit.

Kebangkitan pertanian adalah berkah bagi mikroba. Ditambah dengan pemukiman yang padat dan hidup yang berdempet-dempetan dan menggunakan air, buang air dari lokasi yang sama. Penyakit merepresentasikan evolusi yang sedang berjalan dan mikroba beradaptasi melalui seleksi alam terhadap inang dan faktor baru.

Mikroba yang menjadi penyebab banyak penyakit berkembang untuk bertahan hidup dan bereproduksi muncul sebagai akibat dari domestifikasi hewan yang mulai dilakukan manusia danpenyebaran mikroba bersamaan dengan perpindahan manusia. Kontak manusia dengan hewan peliharaan atau hewan-hewan kecil lainnya yang membuat mikroba menemukan inang baru untuk ditempati dan berkembang biak. Sebut saja penyakit Pes yang melanda Eropa dan membunuh sepertiga penduduknya dibawa oleh kutu dan air kencing tikus. Begitu juga penyakit tipus yangs empat epidemik di Amerika Utara yang disebabkan oleh bajing yang tinggal di loteng rumah penduduk. Wabah cacing pita yang ditularkan oleh babi atau antrax yang dibawa sapi yang terkena infeksi di Australia. Selain kontak dengan hewan, manusia sendiri menjadi inang untuk menyebarkan penyakit hingga menjadi wabah.

Mobilisasi atau perpindahan manusia adalah alasan mengapa penyakit bisa menyebar. Alasan perpindahan tersebut bisa beragam mulai dari kolonialisasi, eksodus atau memang menghindar dari wabah. Penyakit Pes bisa berkembang luar biasa di seluruh Eropa juga diakibatkan oleh para orang kaya yang berpindah ketika mengetahui bahwa lingkungannya telah terjangkit tanpa sadar mereka membawa serta mikroba yang keburu melekat ke wilayah yang baru. Pada penyakit cacar contohnya, jika salah satu manusia berasal dari satu lingkungan sudah menjadi kebal terhadap penyakit tersebut dan tidak sengaja membawanya ke lingkungan di mana manusia-manusia pada lingkungan baru tersebut belum pernah terpapar dan tidak memiliki imun terhadap penyakit tersebut maka wabah bisa dimulai.

  • Indien Fluss Ganges (Reuters/D. Siddiqui)SUNGAI GANGGA ANTARA SAMPAH DAN MAYAT MANUSIASampah Mengalir di Sungai GanggaSetiap tahun 115.000 ton sampah plastik mengotori sungai Gangga di India. Padahal sungai yang mengalir dari pegunungan Himalaya hingga ke Teluk Bengal itu menghidupi 450 juta orang. Bukan hanya sampah, polusi limbah pabrik dan rumah tangga mempercepat kematian sungai suci yang sering dijuluki “ibu” oleh warga setempat itu.

Belajar dari Sejarah Wabah

Sesungguhnya, penyakit khususnya yang menjadi epidemi, membunuh lebih banyak manusia di muka bumi ini dibandingkan perang. Prajurit pada perang dunia pertama lebih banyak meninggal akibat disentri daripada terbunuh dalam pertempuran itu sendiri. Sejarah juga mencatat bagaimana menyerahnya bangsa Aztek pada kolonial Spanyol pada 1519 juga akibat tersebarnya wabah cacar yang sampai merenggut Kaisar Cuitlahuac sebagai pemimpin bangsa Aztek. Bukan (hanya) persenjataan Spanyol dan strategi berperang yang memenangkan tapi ketidaksengajaan budak yang terkena penyakit cacar yang dibawa kolonial Spanyol lah yang membuat bangsa Aztek akhirnya tunduk. Penyakit ini yang membuat seakan-akan menandakan bahwa orang-orang Spanyol tidak bisa disentuh dan ditaklukan.

Penyakit menjadi sebuah epidemi atau wabah berdasarkan definisi Undang-undang negara Indonesia Nomor 4 tahun 1984 yakni “berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi … keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka”. Sedangkan Jared Diamond dalam bukunya The World Until Yesterday mencoba menjelaskan asal-usul wabah dan bagaimana penangannya sampai hari ini.

Jared menyebut wabah menular dengan crowd desease. Sebuah penyakit terbatas pada populasi manusia yang besar, berjumlah mencukupi sehingga bisa berpindah dari satu daerah, punah di satu tempat namun masih ada di bagian populasi yang lebih jauh. Penyakit-penyakit ditularkan secara efisien, berkembang secara akut, menimbulkan kekebalan seumur hidup pada korban-korban yang sintas dan terbatas pada manusia. Perkembangan akut sebuah penyakit adalah dalam waktu singkat semua orang dalam populasi setempat telah telah tertular penyakit tersebut kemudian berstatus almarhum atau sembuh sama sekali.

Bagaimana dengan pengalaman Nusantara dengan wabah? STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) atau Sekolah Pendidikan Dokter Hindia yang selalu didaulat sebagai cikal-bakal Universitas Indonesia sesungguhnya adalah pendidikan khusus yang dibuat oleh pemerintah kolonial untuk mengatasi wabah cacar di kalangan penduduk jajahan. Sering kali wabah diperlakukan sebagai sesuatu yang mistis, disebabkan kutukan dari Tuhan atau karma bagi penduduk sebuah tempat tertentu. Dalam wabah, banyak masyarakat menjadi pasrah dalam menanganinya atau melakukan penalaran yang tidak masuk akal dengan pendekatan relijius.

  • Indonesien Toiletten-Restaurant Jamban CafeCAFE JAMBAN KAMPANYEKAN TOILET BERSIHKonsep NyelenehCafe Jamban di Semarang punya cara unik buat mengundang pengunjung. Pemiliknya mengusung konsep restoran bertemakan toilet. Sesuai namanya, Cafe Jamban menyajikan hidangan di dalam toilet jongkok berwarna warni.

Pentingnya Vaksin dan Sanitasi

Pendekatan relijius dan mistis untuk mengatasi wabah sering kali menjadi hambatan untuk mengatasi benar-benar penyakit yang disebabkan oleh mikroba. Hal ini yang menjadi bahaya bagi peradaban manusia yang sesungguhnya. Pemahaman terhadap penyakit, mekanisme yang mendasarinya dan mengenai pengobatan dan tindakan pencegahan yang efektif adalah hal yang paling dibutuhkan. Banyak penyakit ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat seperti pes dan demam berdarah. Vaksin adalah solusi yang tepat unutk mencegah cacar dan campak menjadi epidemi di masyarakat karena bai-bayi yang baru lahir dan anak-anak memiliki kerentanan paling tinggi.

Sanitasi dan promosi budaya kebersihan menjadi lebih penting lagi akibat banyaknya penyakit epidemik yang mudah sekali tersebar melalui sumber air. Sumber air yang tidak bersih selain menjadi wahana penyebaran mikroba itu sendiri juga menjadi tempat tinggal bagi hewan kecil yang mampu menjadi inang bagi mikroba penyebab penyakit. Apabila kepadatan penduduk menjadi syarat berkembangnya suatu penyakit menjadi epidemi, maka perbaikan gaya hidup bersih mampu menjadi gerbang utama untuk mencegahnya karena sebagaimana dikatakan pepatah, “lebih baik mencegah daripada mengobati.”

Sumber : https://www.dw.com/id/sejarah-epidemi-penyakit-dan-sanitasi/a-41600629

Filed Under: Uncategorized

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Analisis Fasilitas Sanitasi dalam Mencegah Penularan Covid-19 di Rumah Sakit X
  • PENTINGNYA SANITASI LINGKUNGAN DI ERA PANDEMI COVID-19
  • MEMPERKUAT SANITASI DI MASA PANDEMI COVID 19
  • Mencegah Corona: Tindakan Sanitasi yang Dilakukan Bolu Susu Lembang untuk Menjaga Kualitas dan Kebersihan Produk Agar Terhindar dari COVID-19
  • Di Jakarta, Kondisi Sosiodemografi dan Kesehatan Lingkungan Sangat Berpengaruh terhadap Kejadian COVID-19

Recent Comments

    Archives

    • February 2024
    • January 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • October 2023
    • September 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • May 2023
    • April 2023
    • March 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • November 2022
    • October 2022
    • September 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • May 2022
    • April 2022
    • March 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • November 2021
    • October 2021
    • September 2021
    • August 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • April 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020

    Categories

    • kesehatan
    • Sanitarian Kit
    • Uncategorized

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org

    Copyright Indotekhnoplus, Developed by Leads.id