Metro, IDN Times – Kota Metro meluncurkan Kick off Program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT). Peluncuran kick off LLTT dipimpin langsung Wali Kota Metro H A Pairin di kantor pemkot setempat ini juga berlangsung secara dalam jaringan (daring) pada (18/1/2021).
Kegiatan ini dihadiri SNV Netherland Development Organization, Aparatur Sipil Negara (ASN) se-kota Metro dari tingkat dinas, kecamatan dan kelurahan. Program dari Provinsi Lampung ini sebagai upaya mewujudkan sanitasi aman.
Program LLTT menekankan pemilik bangunan di Kota Metro meliputi rumah tangga dan kantor-kantor, untuk melakukan sedot tinja secara regular, minimal satu kali dalam tiga tahun. Selain itu ASN Kota Metro menjadi pionir pelanggan awal LLTT guna menjadi agent of change di masyarakat.
1. Kota Metro targetkan pembangunan sanitasi layak dan aman lebih tinggi dari target provinsi
Ilustrasi instalasi pengolahan lumpur tinja. (tangerangkota.go.id)
Pairin menyampaikan, peluncuran layanan LLTT dapat memberikan pengaruh besar untuk meningkatkan akses sanitasi aman di Kota Metro. Apalagi kota ini 2019 lalu berhasil mencanangkan terbebas buang air besar sembarangan atau ODF.
“LLTT ditujukan untuk mengurangi rembesan lumpur tinja yang masuk ke lingkungan. Upaya ODF saja tidak cukup, musti ditingkatkan menjadi sanitasi aman. Aman bagi manusia dan aman bagi lingkungan kita bersama,” jelasnya.
Untuk mendukung target RPJMN 2024, Kota Metro menargetkan pembangunan sanitasi 95 persen layak dan 12 persen sanitasi aman. Target ini lebih tinggi dari target diberikan provinsi Lampung yaitu 90 persen layak dan 10 persen sanitasi aman.
2. Bahaya septic tank tidak disedot lebih dari tiga tahun
Peluncuran Kick off program layanan lumpur tinja terjadwal di Kota Metro menjadi yang pertama di Lampung (IDN Times/Istimewa)
Kepala Bappeda Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, menyampaikan, pemerintah dan masyarakat harus merubah mindset mengenai penyedotan septic tank. Bappeda saat ini sudah memiliki rencana membuat arisan septic tank untuk mensukseskan LLTT.
“Selama ini kita bangga jika septic tank gak disedot 10-20 tahun. Ubah mindset itu karena tiga tahun gak disedot maka bakteri ecolinya bisa mengontaminasi tanah dan sumber air di rumah,” terangnya.
Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Yerry Noer Kartiko, menyampaikan, saat ini keluhan terkait pencemaran sumur karena rembesan septic tank semakin banyak. Untuk itu, perlu dipastikan septic tank di rumah kedap.
Ia menambahkan, hal ini sudah masuk dalam Perda 15 terkait pengelolaan air limbah Kota Metro. Perda ini mengatur septic tank harus kedap dan disedot minimal satu kali dalam tiga tahun. “LLTT menjadi momentum juga untuk mengecek kembali standar septitank di rumah kita,” jelas Yerry.
3. LLT bukan ajang kompetisi dengan operator swasta
hukum online.com
Urban Sanitation Specialiat SNV sekaligus Koordinator WASH SDGs di Lampung, I Nyoman Suartana, menyampaikan Metro memiliki modalitas kuat menyukseskan program LLTT. Itu lantaran Metro memiliki Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja, Pokja dan Garda sanitasi dan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan Air Limbah Domestik.
Nyoman pun menyampaikan diluncurkan LLTT bukan untuk berkompetisi dengan operator swasta. “Justru menjadi momentum untuk merangkul swasta untuk mensukseskan program ini,” tambahnya.
Bambang Pujitmoko, WASH advisor SNV menambahkan, adanya program ini Metro berpotensi menjadi tempat belajar bagi kota-kota lainnya. Sebab kick off LLT menjadi yang perama di Provinsi Lampung.
4. Pemerintah harus menjadi pioner sukseskan program LLTT
IDN Times/Istimewa
Wali Kota Metro, Pairin memberikan empat arahan kepada masyarakat Metro terkait layanan LLTT. Pertama, pencapaian ODF di kota setempat merupakan kerja sama baik antara OPD dan menjadi capaian bersama.
Kedua, seluruh ASN di Kota Metro diharapkan dapat memberikan contoh mendukung LLTT sebagai program strategis pemerintah. Ketiga, seluruh ASN yang memiliki rumah di kota ini agar berlangganan LLTT. Keempat, setiap kepala OPD agar dapat menjadwalkan sosialisasi LLTT kepada seluruh ASN yang dibawahinya.
Kepala Bappeda Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, mengatakan, perubahan perilaku harus dimulai dari pemerintah, tidak selalu menyasar ke masyarakat terlebih dahulu. “Untuk itulah ASN di Kota Metro dijadikan pionir untuk mensukseskan program LLTT, guna memberi contoh kepada masyarakat,” jelasnya
Sumber : https://lampung.idntimes.com/news/lampung/silviana-4/septic-tank-tak-disedot-tiga-tahun-ini-bahaya-mengintai/4
Leave a Reply