Akhir- akhir ini, cuaca sering tak tentu. Siang panas terik, namun tiba-tiba malamnya hujan dan udara menjadi terasa dingin. Musim pancaroba terjadi hanya pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau peralihan musim hujan ke musim kemarau. Perubahan udara dan temperatur sedikit banyak berpengaruh pada tubuh, karena tubuh kita otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar. Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit) kita berkurang, sehingga sering menyebabkan orang sakit di musim pancaroba.
Selain itu temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil.
Musim pancaroba berkaitan erat dengan beberapa gangguan kesehatan seperti flu, batuk, pilek, demam, gangguan saluran napas, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan seperti diare, dan tifus abdominalis. Kemunculan penyakit-penyakit tersebut kasusnya menjadi tinggi pada awal perubahan musim/pancaroba karena banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi bakteri dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari pola pengkonsumsian makanan. Penyakit tersebut dapat timbul karena adanya bakteri atau virus yang mencemari makanan atau minuman.
Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit akibat musim pancaroba ini, antara lain :
2. Hati-hati mengonsumsi makanan, jangan jajan sembarangan.
3. Minum air yang bersih dan matang.
4. Menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, dan semut.
5. Makan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup serta hidup yang teratur, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Bila terjadi keluhan yang serius, segera pergi ke dokter.
Sumber : https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/348/siapkan-diri-untuk-menghadapi-pancaroba