Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas, (Gumas) melalui Bidang Pembinaan Paud Dikmas menggelar sosialisasi Program Pendidikan Sanitasi dan Cinta Lingkungan untuk Taman Kanak – kanak percontohan Tahun 2018 bagi guru-guru dan Kepala TK yang menjadi TK percontohan yaitu TK Negeri Pembina Kuala Kurun, TK Negeri Pembina Sepang, TK Negeri Pembina Tumbang Jutuh dan PAUD Terpadu Negeri Kampuri di Aula Hotel Lising, Selasa (8/5/2018) kemaren sore.
Dalam sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas Drs. Muhamad Rusdi melalui Kepala Bidang Pembinaan Paud Dikmas Indra Yustina, S.Kom. mengatakan, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam UU dalam strategi pelaksanaanya yaitu, peningkatan mutu dan relevansi, pemerataan kesempatan belajar, dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan serta tercapainya demokrasi pendidikan.
Dengan adanya konsep integrasi program Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dengan program CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai partisipasi dunia usaha dan masyarakat sipil guna mempercepat target kinerja pembangunan, serta konsep awal program, melalui pendamping dari yayasan Tambuhak Sinta, hibah dari Asean CSR Network dan APBD Daerah.
“Melalui Program Pendidikan Sanitasi dan Cinta Lingkungan TK Percontohan ini merupakan langkah awal kerja sama yang sangat baik untuk membantu dan memperkuat program pemerintah daerah saya menghimbau kepada lembaga yang menjadi Pilot Project dari program agar dapat bekerjasama dengan pihak PT. ATA,” ujar Indra Yustina, S.Kom saat membacakan sambutan tertulis Kadis Pendidikan.
Pada kesempatan itu, Askep Kemitraan PT. ATA Beswendri mengatakan, kegiatan Sanitasi Cinta Lingkungan ini terdiri dari tiga tahapan yaitu yang pertama sosialisasi dan pelatihan, yang kedua adalah pemenuhan standarisasi sekolah dan yang ketiga program evaluasi kinerja.
Program dan sosialisasi dan pelatihan itu adalah sosialisasi program sendiri, tujuannya untuk menyatukan pemahaman dengan para guru, kepala sekolah stekholder yang terkait dengan program ini. Kalau untuk pelatihan kita ada namanya pelatihan inovasi belajar di abad ke 21 jadi belajar itu seharusnya sesuai inovasi kemajuan jaman,” kata Beswendri Askep Kemitraan PT. ATA.
Menurutnya supaya tidak monoton sepanjang tahun dan supaya lebih kreatif, inovatif dan bisa diterapkan oleh murid dan mudah ditangkap oleh murid, itu berkaitan dengan sanitasi dan cinta lingkungan. Selanjutnya ada namanya sosialisasi guru gaya hidup sehat itu ada tiga kali pelaksanaan nanti bagaimana, mendemonstrasikan kepada anak murid dan guru, bagaimana cara berbudaya hidup sehat di sekolah maupun di rumah.
Kemudian ada program memenuhi standard sekolah, baik standarisasi pendidikan seperti pengarsipan, perencanaan, pembelajaraan ini akan kita standarkan sesuai standar pendidikan nasional atau standar akreditasi. Kemudian pemenuhan kebutuhan fasilitas belajar mengajar di sekolah alat-alat pemblajaran yang menunjang sekolah tersebut.
Kemudian pemenuhan standar bangunan dan fasilitas umum dan lainnya di sekolah seperti bangunan sekolah, sarana dan prasarana kebersihan dan cinta lingkungan, seperti toilet dan perlengkapan lainnya.
Poin yang ketiga yaitu perlombaan, budaya hidup sehat dan cinta lingkungan ini akan di ikuti oleh seluruh TK di Gunung Mas akan dilaksanakan di akhir bulan Desember Tahun 2018.
“Selanjutnya ada namanya lokakarya untuk mengukur indeks kemajuaan program, sejauh mana program yang kami terapkan apakah program ini bisa diterapkan atau tidak bisa diterapkan dan yang menilainya nanti adalah guru-guru dan stekholder yang terlibat di dalam program ini. Selanjutnya yang terakhir ada pelaporan yang disusun rekomendasi apakah program ini terlaksana dengan baik atau dimodifikasi atau akan diteruskan,” pungkasnya.
program yang di lakukan sangat bermanfaat demi kelangsungan hidup oleh karena itu dalam memberikan ilmu pengetahuan tentang sanitasi lingkungan harus di sertakan alat sanitsai dan cara penggunaannya. https://www.indotekhnoplus.com/
Leave a Reply