Sanitasi yang buruk memang identik dengan munculnya risiko diare, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Namun waspada, tak menjaga kebersihan lingkungan dengan baik juga bisa menimbulkan penyakit lain seperti penyakit kulit dan cacingan. “Selain diare, beberapa penyakit lain yang mungkin muncul yaitu penyakit kulit. Misalnya ada banyak sampah, limbah, kemudian anak-anak bermain dan mandi di sana, logikanya ya tentu bisa merusak kondisi kesehatan kulit,” ungkap dr Candra Wijaya, Health Team Leader World Vision Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan usai terlibat dalam diskusi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Hotel Cipta, Jakarta, Selasa. Beberapa contoh masalah kulit yang kerap mengganggu akibat buruknya sanitasi di antaranya muncul rasa gatal-gatal, ruam-ruam, biang keringat atau bahkan bisul. Meskipun masalah ini sering muncul, sayangnya menurut dr Candra kepedulian terhadap penyakit kulit kurang terlihat. “Iya tapi mungkin karena tidak menimbulkan kematian, jadi perhatian terhadap efek sanitasi buruk ke kulit kurang diperhatikan,” papar dr Candra. Selain masalah kulit, cacingan juga menjadi salah satu risiko yang bisa muncul. “Cacingan biasanya lebih karena perilaku kesehatan yang buruk juga. Yang paling sering, misalnya anak-anak main tapi tidak pakai alas kaki, jadi cacing-cacing kecilnya bisa masuk ke pori-pori kaki atau kuku,” imbuhnya. Yang pasti dr Candra menegaskan bahwa sanitasi yang buruknya efeknya tak cuma pada penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas. Jika terus-menerus dibiarkan, kondisi ini juga bisa mengganggu status gizi balita yang pada akhirnya kelak mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya. “Potensi untuk bisa mengatasi masalah ini besar, tapi yang belum terlaksana dengan baik adalah pemberdayaan masyarakatnya. Sebenarnya mereka bisa sangat aware kalau tahu manfaat dan risikonya,” tutup dr Candra. Sumber : http://www.ampl.or.id/digilib/read/34-tak-cuma-picu-diare-sanitasi-buruk-juga-picu-penyakit-kulit-dan-cacingan/50198 |
Leave a Reply