Merasa aman dan nyaman berkegiatan di tempat umum adalah hak yang harus dimiliki oleh semua orang. Namun, mewabahnya Novel Coronaviruses (2019-nCoV) yang saat ini tengah menjadi topik perhatian utama masyarakat dunia, telah menimbulkan kekhawatiran yang sangat luar biasa, terlebih saat ini data dari Worldsmeter di bulan Maret 2020 menyebutkan bahwa angka kejadian penyakit Novel Coronavirus telah mencapai 118,909 kasus dengan 4,270 kasus kematian di seluruh dunia.Baca Juga :
Penyerahan Bantuan 1.000 Paket Sembako untuk Dhuafa Program Cegah-Tangkal CoronaKekhawatiran ini mendorong Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) bekerja sama dengan TOTO Indonesia, menyelenggarakan kegiatan Gathering Asosiasi Toilet 2020 hari ini (11/03) bertempat di Showroom TOTO Jakarta. Turut hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut Ketua ATI, Naning Adiwoso, Sosiolog, Imam Prasodjo dan Inisiator Jakarta Barrier Free Tourism (IBFT), Faisal Rusdi.Baca Juga :
Penyemprotan Disinfektan, Satgas Corona PDIP Jakut Fokuskan Rumah IbadahDengan mengusung tema “Semua Orang Membutuhkan Toilet, Kebutuhan akan toilet yang sehat, bersih dan higienis (Everybody Needs Toilet, The necessity of healthy, clean and hygiene toilet), Naning Adiwoso, Ketua ATI mengatakan, “Untuk membenahi kualitas toilet di ruang publik, selain agar lebih bersih dan minim kontaminasi bakteri dan virus, kami juga mendorong agar toilet umum lebih mudah digunakan bagi penyandang disabilitas”.
Belanda Dinilai Sukses Terapkan ‘Lockdown’ SebulanLebih lanjut Naning mengatakan bahwa pelan-pelan saat ini pihaknya telah membuat perubahan kualitas toilet di Angkasa Pura, MRT dan LRT, khususnya penyediaan toilet bagi penyandang disabilitas. Meski demikian, Naning mengungkapkan baru sekitar 1%-2% toilet di ruang publik yang memenuhi standar untuk penyandang disabilitas. Saat ini masih banyak fasilitas toilet di SPBU, Mall, maupun stasiun kereta yang belum bisa diakses oleh penyandang disabilitas.Inisiator Jakarta Barrier Free Tourism, Faisal Rusdi, yang turut hadir dalam acara Gathering ATI tersebut mengungkapkan, “Penyediaan toilet untuk penyandang disabilitas masih sangat minim. Lingkungan yang ada sekarang belum mendukung aktivitas penyandang disabilitas di ruang publik. Walaupun sejauh ini sudah ada inisiatif dari penyedia ruang publik untuk menyediakan toilet yang aksesibel, akan tetapi kenyataannya belum memenuhi 4 azas aksesibilitas yaitu kemudahan, kenyamanan, kemandirian, dan kemudahan.
”“Tak jarang ditemui ada fasilitas toilet khusus bagi pengguna kursi roda yang dibuat terlalu tinggi, yang membuat mereka kesulitan untuk berpindah duduk. Selain sulitnya menggunakan fasilitas yang pemasangannya belum sesuai, penyediaan toilet aksesibel di transportasi publik seperti kereta antar kota juga masih belum difasilitasi. Padahal peraturan penyediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas sudah lengkap. Mulai dari konvensi, undang-undang, hingga peraturan menteri. Oleh karenanya, “Tidak ada alasan lagi untuk tidak menyediakan toilet aksesibel bagi penyandang disabilitas,” bebernya.Dalam acara gathering ATI yang berlangsung di showroom TOTO, Naning yang didampingi oleh Marketing Manager PT Surya Toto Indonesia, Antonius Rudianto berkesempatan memperlihatkan contoh-contoh toilet yang higienis dan ideal bagi penyandang disabilitas.“Bagi Toto Indonesia kegiatan gathering ini merupakan edukasi yang bermanfaat untuk mengajak banyak pihak peduli akan toilet umum yang bersih, aman dan higienis. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung aktivitas yang diprakarsai oleh ATI ini, karena pada kenyataannya begitu banyak isu pokok permasalahan aksesibilitas sanitasi dan kebersihan yang perlu ditanggulangi, dan hal ini juga merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Marketing Manager PT Surya Toto Indonesia, Antonius Rudianto mengakhiri acara gathering ATI yang didukung oleh TOTO Indonesia.
Leave a Reply