Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Surabaya (UBAYA) melakukan pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Mie Ayam Gang Arjuna dalam hygiene sanitasi makanan dan diversifikasi produk di masa pandemi. Kegiatan ini merupakan “Program Pendampingan dan Pengembangan UMKM pada Masa Pandemi COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo”. Pelatihan UMKM sudah dilakukan sejak bulan Agustus secara daring dan luring.
Tim pengabdian kepada masyarakat UBAYA terdiri dari dr. Anita Dahliana, M.Kes., AAAK. dan dr. Winnie Nirmala Santosa, M.Si. selaku Dosen Fakultas Kedokteran UBAYA serta Anita Purnamayanti, S.Si., M.Farm-Klin., Apt. selaku Dosen Fakultas Farmasi UBAYA. Ketua tim pengabdian kepada masyarakat UBAYA, dr. Anita Dahliana mengatakan jika pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memberikan dampak yang luas di berbagai sektor, termasuk UMKM. Ditambah lagi dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membuat daya beli konsumen menjadi menurun, sehingga berdampak signifikan terhadap UMKM Mie Ayam Gang Arjuna.
“Melihat kondisi saat ini, kami berinisiatif untuk memberikan beberapa pelatihan dan keterampilan untuk UMKM Mie Ayam Gang Arjuna. Kami menyadari bahwa kebersihan dan kesehatan sangat diperhatikan masyarakat saat ini. Oleh sebab itu, kami memberikan edukasi terkait hygiene sanitasi makanan dan bahan tambahan pangan yang aman,” paparnya.
Tim pengabdian kepada masyarakat UBAYA melatih UMKM terkait bahan tambahan pangan apa saja yang baik atau aman untuk dikonsumsi. Bahan tambahan pangan yang dimaksud bisa seperti pengawet dan pewarna yang digunakan saat produksi. UMKM juga diajarkan mengenai hygiene sanitasi makanan yaitu bagaimana caranya mengolah makanan agar tetap bersih dan sehat. Mulai dari penggunaan air mengalir ketika membersihkan sayur hingga saat bioproduksi dengan menggunakan alat bantu penjepit atau sarung tangan plastik. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap keamanan makanan yang dihasilkan.
Disamping itu, kendala utama UMKM Mie Ayam Gang Arjuna adalah laporan keuangan yang bercampur dengan keuangan rumah tangga. Hal ini menyebabkan UMKM tidak bisa mengetahui dengan pasti berapa laba penjualan mie ayam karena bercampur dengan uang untuk rumah tangga. Akhirnya, tim pengabdian kepada masyarakat UBAYA memberikan pelatihan pembuatan laporan keuangan.
Selanjutnya, tim pengabdian kepada masyarakat UBAYA berupaya mencari cara untuk membantu meningkatkan penjualan pada UMKM. Mengetahui daya beli masyarakat yang menurun terhadap mie ayam, tim pengabdian kepada masyarakat UBAYA mencoba untuk melakukan diversifikasi produk. Pilihan produk yang dibuat yaitu pempek Palembang, kue bolu, dan puding bayam.
“Sebetulnya puding bayam adalah hasil penelitian dari tim kami yang diterapkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini. Bayam adalah sayuran yang kaya manfaat karena mengandung zat besi dan kalsium sehingga bagus untuk dikonsumsi masyarakat. Selain itu, bayam tergolong sayuran yang murah dan mudah didapat di sekitar kita. Jadi bisa diolah menjadi makanan sehat sehari-hari,” ucap dr. Anita Dahliana.
Pelatihan pemasaran produk UMKM juga dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat UBAYA melalui e-marketing. Selama ini pemasaran UMKM Mie Ayam Gang Arjuna hanya dari status WhatsApp dan penggunaan aplikasi ojek online. Tim pengabdian kepada masyarakat UBAYA mulai mengajarkan cara memasarkan produk melalui video dan diunggah di beberapa media sosial. Tujuannya untuk menjangkau dan menarik konsumen lebih luas.
“Setelah dilakukan pendampingan dan pengembangan UMKM diharapkan dapat meningkatkan omset penjualan dari produk-produk yang dimiliki dengan memberikan makanan yang hygiene sanitasi dan tambahan pangan yang aman dikonsumsi,” tutup dr. Anita Dahliana.
Leave a Reply